Senin, 29 September 2008

Cita-Cita: Menjadi KALIGRAFER

by Y.S. Aji Soedarsono
29 September 2008


Bulan Puasa Ramadhan tahun ini sudah nyaris lewat, namun ada suatu hal yang menggugah yang patut untuk diangkat ke permukaan. Hal ini akan menarik bagi mereka yang mempunyai jiwa seni, khususnya seni lukis, seni menulis indah dan mereka yang mempunyai kemampuan membaca tulisan Arab bahkan harus pandai membaca dan menulis tulisan Arab Gundul.

Mereka adalah anak-anak muda yang mempunyai cita-cita menjadi Kaligrafer (calligrapher). Apakah ini adalah profesi yang menjanjikan? Kalau anda tahu berapa nilai proyek kaligrafi untuk menghiasi sebuah masjid, anda pasti tergiur. Apalagi jika banyak masjid di negara ini yang belum mempunyai tulisan kaligrafi.

Berapa nilai proyeknya?

Menurut berita di televisi yang sempat saya tonton, nilai proyeknya sangat bervariasi, tergantung kepada luasan dan tingkat kesulitan yang harus diatasi oleh kelompok seniman ini. Untuk sebuah masjid atau musholah kecil, mungkin nilainya hanya belasan juta rupiah untuk sebuah proyeknya. Namun dapat anda bayangkan jika anda mendapat proyek menulis kaligrafi di beberapa masjid yang 3 atau 4 kali lebi besar dari musholah tadi.

Kabarnya, untuk masjid yang cukup besar dan termasuk menghiasi kubah lengkung bagian dalamnya, nilai proyeknya dapat mencapai ratusan juta rupiah!! Percaya?

Saya sebagai pribadi percaya saja. Anda bayangkan tingkat kesulitan untuk menuliskan kaligrafi di kubah yang melengkung, bahkan itu merupakan bukan bidang datar dan anda harus melakukannya secara "overhead". Kalau anda bayangkan anda adalah sebagai juru las, anda harus dapat mengelas secara "overhead" (di atas kepala, anda harus mendongak) tangan kiri dan kanan sama bagusnya, maka anda adalah juru las yang mahal harganya, grade 5 atau 6. Jadi bayaran yang mahal adalah pantas bagi mereka yang mempunyai jiwa seni dan keahlian.

Menurut kabar, seniman muda yang saya tonton di tv, adalah lulusan sebuah universitas Islam negeri. Namun, tentu saja tidak harus menutup kemungkinan siapapun yang pernah "mondok dan nyantri" cukup lama dan menekuni seni menulis arab secara indah juga dapat melakukannya dengan baiknya. Apalagi, secara kasat mata dapat dilihat, sebagaimana juga dalam ilmu lukisan, ada berbagai faham atau aliran dalam kaligrafi (calligraphy). Saya tidak tahu apa istilahnya, namun dapat dilihat aliran huruf yang seperti kotak dan ada huruf yang dibuat memanjang. Itu semua ada alirannya dan pasti ada pengikut alirannya.

Artinya, selama ada pesanan yang cocok dengan aliran atau kemampuan kelompok kaligrafer ini, dan selama harga masih "pantas" maka insyaALLAH proyek atau rizki akan datang. Dan tentunya insyaALLAH ada pahala juga.

Jadi bagi anda yang mempunyai kemampuan seni lukis dan seni tulis indah khususnya untuk tulisan Arab, anda dapat menjadikan KALIGRAFER sebagai pilihan cita-cita profesi. Ada Rizki dan ada Pahala di sana. Anda MAU?

Minggu, 28 September 2008

Cita-Cita: Wartawan Lalu Detektif

by Y.S. Aji Soedarsono
28 September 2008

Apakah ada di antara anda yang punya cita-cita menjadi WARTAWAN? Apakah ada di antara anda yang punya cita-cita menjadi DETEKTIF? Apakah ada yang punya cita-cita menjadi keduanya?

Kabar baiknya, sekarang ini seorang yang pernah menjadi wartawan, ternyata dapat menjadi seorang DETEKTIF!! Bahkan, menurut orang itu, dalam sebuah milis, penghasilannya dia patok dengan harga US dollar!!

Apakah ada orang yang sukses sebagai WARTAWAN dan kemudian sukses sebagai DETEKTIF? Jawabnya ada! Tapi, SIAPA?

Orang yang paling sukses menjadi WARTAWAN dan kemudian sukses menjadi DETEKTIF adalah seorang muda dari EROPA, namanya sudah sangat termasyhur di seputar jagad bumi. Namanya adalah TINTIN..

Nah, sekarang di Indonesia, sudah dapat menjadi DETEKTIF tanpa harus menjadi POLISI. Mungkin bukan menjadi detektif kriminal, tapi lebih tepat menjadi PRIVATE INVESTIGATOR (PI).

Apa saja pekerjaan INVESTIGATOR ini?
Mulai dari mengecek latar belakang seorang calon pejabat pemerintah, keadaan keluarganya, dan kadang-kadang mendapat job untuk memeriksa apakah suami seorang klien mempunyai WIL (wanita idaman lain).

Harganya tentu bervariasi. Kalau job dari perusahaan pasti dapat dipatok dengan dollar yang tinggi. Namun, kalau dapat job dari ibu-ibu yang penasaran tadi, ternyata tidak bisa terlalu mahal tarifnya.

Tapi, bagi seorang mantan wartawan INVESTIGATIF, yang suka mengejar berita dari artis atau selebritis lain, termasuk keluar-masuk ke pengadilan agama, dan pengadilan negeri, ini adalah tantangan yang sama-sama mengasyikkan.

Apalagi kalau dikombinasikan dengan "menyembunyikan" kamera untuk merekam peristiwa yang akan dijadikan bukti, pasti SUPER MENDEBARKAN dan MENGASYIKKAN!!

Nah, bagi anda yang suka hal-hal yang mendebarkan namun mengasyikkan, silakan memilih cita-cita menjadi WARTAWAN, lalu kemudian suatu saat menjadi DETEKTIF seperti TINTIN. Anda MAU?

Selasa, 23 September 2008

TAKUT BICARA CITA-CITA

by Y.S. Aji Soedarsono
23 September 2008


Beberapa minggu yang lalu, seorang klien di Bandung ber-curhat, bahwa dia baru saja ribut (berdebat) dengan ibunya, tentang cita-cita yang cocok dengannya. Tidak ada kesimpulan, dia masih tetap ingin menjadi Dokter, sementara Ibunya TIDAK setuju. Ketika saya suruh dia berdiskusi dengan guru BK di sekolah, dia bilang guru BKnya "doesn't care at all" dan galak!

Beberapa bulan lalu, seorang klien di Jakarta yang duduk di bangku SMP DILARANG oleh Ibunya untuk masuk ke Fakultas hukum. Alasannya, sederhana dan agak menyeramkan: menurut ibunya, Sarjana Hukum adalah orang-orang yang PERTAMA masuk ke NERAKA!!?

Dari MAKASSAR, setahun silam, seorang siswa kelas 12 SMA, DILARANG oleh ayahnya menjadi POLISI. Alasannya, biayanya MAHAL!!

Berapa banyak ORTU yang tidak menyetujui CITA-CITA anaknya?

Sebelum sampai pada hal itu, kembali ke awal, apa yang TAMPAK dari 3 kasus di atas, adalah sebuah puncak gunung es. Yang tampak di permukaan sangatlah sedikit. Yang masih terpendam di bawah permukaan air sangat banyak.

Apa alasan para ORTU melarang cita-cita anaknya?

Ada yang tidak setuju anaknya menjadi dokter karena biaya yang tinggi dan waktu kuliah yang relatif lama. Ada yang melarang karena filosofi "jangan mendekati NERAKA" dan ada yang melarang anaknya karena "mereka adalah keluarga Polisi, jadi anaknya juga harus jadi Polisi." Atau, "mereka keluarga Dokter, jadi anaknya juga sebaiknya menjadi DOKTER."

Apapun penyebabnya, larangan itu telah membuat para remaja menjadi TAKUT untuk bicara cita-cita dengan orang tua mereka. Bahkan takut juga berbicara dengan para guru Bimbingan dan Konseling, karena ada yang tidak perhatian terhadap cita-cita mereka.

Kalau kepada orang tua dan kepada guru takut untuk berbicara, kepada SIAPA para remaja ini dapat BICARA CITA-CITA dengan nyaman?

Cita-cita yang TINGGI dan JELAS, bahkan kalau bisa yang SMART (Specific, MEGA, Achievable, Recognizable, dan Time Framed), yang berdasarkan bakat dan minat serta HASRAT dari para remaja adalah sangat penting untuk didiskusikan. Harus ada "tempat, waktu dan orang" yang tepat untuk diajak Bicara tentang Cita-cita.

Untuk itu, para orang tua dan para guru Bimbingan dan Konseling, sangat diharapkan dapat berperan untuk mendampingi para remaja yang ingin menggapai CITA-CITA mereka.

Mengenai jumlah orang tua yang tidak setuju dengan cita-cita para anaknya, memang belum ada data hasil survei yang tepat. Namun, sekali lagi masih banyak kasus yang tidak TAMPAK.

Jadi, forum diskusi cita-cita HARUS disediakan untuk mengakomodasi kebutuhan para remaja yang ingin SUKSES. Setuju?

Selasa, 16 September 2008

Cita-Cita: TABIB atau SINSE atau DOKTER

by Y.S. Aji Soedarsono
16 September 2008


Jika anda mempunyai cita-cita untuk menjadi TABIB atau cita-cita menjadi SINSE atau yang lebih umum, cita-cita menjadi DOKTER, maka itu adalah cita-cita yang HEBAT!
Cita-cita menjadi DOKTER adalah sudah HEBAT sejak zaman dulu (jadul). Namun, sampai sekarang pun masih tetap menjadi sebuah cita-cita yang HEBAT.

Bagaimana untuk cita-cita menjadi TABIB dan SINSE?

Ketika saya hendak menuliskan tulisan ini, tiba-tiba ada SMS yang masuk dan sangat ingin untuk dibalas!

Nama pengirimnya adalah ARI.
Istimewanya, ARI punya cita-cita untuk menjadi DOKTER. Lebih istimewa lagi saat ini dia sedang sekolah di PONDOK PESANTREN!

Wah..., saya menjawab bahwa "saya belum pernah mendengar ada lulusan Pondok Pesantren yang menjadi seorang DOKTER." Tapi, dia sangat dan sangat ingin menjadi DOKTER!

Kalau lulusan Pondok Pesantren menjadi DOKTOR, saya sepertinya pernah mendengar, tapi kalau yang menjadi DOKTER yang mengobati manusia, terus-terang belum pernah dengar. Jadi dengan sangat terpaksa saya mengatakan bahwa sebaiknya ya ambil sekolah SMU jurusan IPA kalau punya cita-cita menjadi dokter.

Kalau lulusan dari Pondok Pesantren ingin menjadi TABIB atau SINSE bagaimana?

Nah, kalau ini rasanya masih SANGAT MEMUNGKINKAN.

Sebagai gambaran, Ilmu Kedokteran di Indonesia adalah ilmu dari BARAT. Tentu saja, yang membawa ke Indonesia adalah dokter-dokter dari BELANDA. Sedangkan ilmu tentang ke-TABIB-an dan ke-SINSE-an adalah ilmu dari TIMUR, minimal dari TIMUR TENGAH.

Mana yang paling HEBAT? Tentu saja yang paling HEBAT adalah ilmu dari TUHAN yang MAHA ESA. Menurut saya, tidak sepantasnya ada yang menyombongkan diri sebagai Ilmu yang paling hebat. Bukankah "di atas langit masih ada langit?" Justru, kedua kutub ilmu penyembuhan itu harus ber-SINERGI.

Ilmu kedokteran barat membutuhkan kemampuan yang HEBAT dari seorang mahasiswa dalam bidang KIMIA, BIOLOGI dan MATEMATIKA. Apakah ilmu tersebut diajarkan secara cukup memadai di PONDOK PESANTREN? Maaf, saya kurang paham. Mungkin ada pondok pesantren yang juga mengajarkan dengan cukup baik.

Untuk menjadi TABIB atau SINSE, juga membutuhkan kemampuan ilmu BIOLOGI tentang tumbuhan dan hewan serta tubuh manusia. Untuk SINSE tentu membutuhkan kemampuan ilmu membaca tulisan KANJI. Kalau TABIB dari Jazirah ARAB, tentu harus pandai membaca huruf ARAB yang gundul. Banyak ilmu yang harus dipelajari dengan perantaraan bahasa-bahasa tersebut.

Untuk yang SINSE, biasanya juga perlu memahami tentang TITIK TOTOK! Yang biasa dipakai untuk pengobatan Tusuk JARUM, pijat REFLEKSI dan juga pijat TOTOK.

Biasanya ada ramuan juga yang disediakan oleh TABIB dan SINSE, yang biasanya diambil dari alam (hewan dan tanaman).

Pada intinya, selama ketiga PROFESI di atas memang ditujukan untuk membantu mengatasi sakit yang diderita oleh para manusia, maka itu adalah profesi yang HEBAT. Tentunya membutuhkan BAKAT dan MINAT yang HEBAT untuk dapat mencapai cita-cita menjadi TABIB atau SINSE atau DOKTER.

Anda MAU?

nb: PerMenKES 1419/2005:
http://www.tenaga-kesehatan.or.id/pdf/peraturan/26.pdf

Jumat, 12 September 2008

Cita-Cita: Penyiar Radio lalu Pelawak lalu Politisi

by Y.S. Aji Soedarsono
12 September 2008


Bagi anda yang mempunyai cita-cita menjadi Politisi dan juga mempunyai cita-cita menjadi Pelawak, ternyata anda mempunyai peluang yang cukup besar jika anda sekarang ini telah menjadi seorang Penyiar Radio. Anda minta bukti?

Telah terbukti di layar kaca (televisi) bahwa banyak mantan penyiar radio, yang telah "berganti kulit" dan telah naik pangkat menjadi PELAWAK.

Sejak fenomena bahwa melawak itu dapat dipelajari, khususnya sejak dicanangkan oleh grup Bagito dan grup Patrio, banyak orang yang ingin menjadi Pelawak. Namun, jangan sembarangan. Keuntungan kedua grup tadi adalah bahwa mereka, para personilnya, semua adalah orang-orang yang telah cukup lama menjadi Penyiar Radio.

Memang belum ada data statistik, berapa besar persentase mantan penyiar radio yang telah menjadi pelawak. Ini membutuhkan studi yang cukup mendalam. Namun, biasanya mereka yang suka mendengar radio, dan mengetahui bahwa ada mantan penyiar dari radio kesayangannya yang akan nongol di Tivi, pasti mereka ingin segera menonton. Percaya?

Bahkan di layar kaca, seorang mantan penyiar radio yang telah menjadi penyiar TV, mengomentari seorang Model yang ingin mempelajari Ilmu Melawak. Si mantan penyiar radio ini cuma bilang,"Gampang...deh...pokoknya bisa dipelajari kok ..."

Setelah sukses menjadi Pelawak, apa selanjutnya. Ada yang kemudian mempunyai cita-cita menjadi pengusaha di bidang entertainmen, namun setelah sukses melawak ada juga yang ingin menjadi Anggota Dewan yang Terhormat, di Senayan. Apakah ada contohnya?

Ada!
Contohnya adalah mantan penyiar radio dan mantan pelawak yang namanya Pak Komar. Sekarang, setelah melintang di dunia legislatif, ia ingin menjadi seorang Bupati di wilayah Jawa Barat!

Nah, bagi anda yang belum mempunyai cita-cita atau yang sudah ada tapi belum cukup fokus, silakan jadikan peluang menjadi pelawak ini sebagai sebuah alternatif. Mau?