Minggu, 23 November 2008

Cita-Cita: Pengusaha KAOS GAUL

by Y.S. Aji Soedarsono
23 November 2008


Bila anda punya cita-cita menjadi Pengusaha KAOS GAUL, maka anda termasuk orang-orang yang cerdas! Karena, mereka yang sudah BERJAYA menjadi Pengusaha KAOS GAUL di Indonesia, semuanya adalah orang-orang cerdas. Artinya, sejak mereka punya cita-cita menjadi Pengusaha KAOS GAUL, sudah sangat cerdaslah mereka.

Sebutlah SALAH TIGA dari merek-merek yang sudah EKSIS dalam dunia Kaos Gaul di Indonesia: C-59 (Bandung), DAGADU (Jokja) dan JOGER (Bali). Perhatikan: mereka saya sebutkan berdasarkan alfabetis, karena menurut saya, mereka itu, semuanya, adalah nomor 1. Merek mereka telah mempunyai pasar masing-masing. Para pendirinya adalah oranag-orang yang sangat cerdas dalam memilih kata-kata dan motif gambar yang akan mereka tampilkan pada KAOS dan aneka aksesori lainnya.

Bagaimana peluang bisnis Kaos Gaul?
Apakah ada batasnya?
Kapan harus mulai?

Peluang bisnis Kaos Gaul di Indonesia, masih sangat besar. Walau bagaimana pun yang namanya KAOS adalah salah satu dari kebutuhan hidup manusia, selain pangan dan papan. Kaos termasuk dalam kategori kebutuhan pokok, yakni kebutuhan SANDANG. Apalagi, setelah saya amati, harga jual merek-merek ini masih termasuk terjangkau. Apalagi, ditambah dengan kualitas bahan yang baik dan termasuk tahan lama. Jadi, para pembeli merasa beruntung dapat membeli SANDANG yang murah dan BAGUS.

Belum lagi, kaos-kaos gaul itu, sangat fleksibel pemakaiannya. Dari acara sangat santai sampai acara yang nyaris resmi masih bagus untuk dipakai. Bahkan, kadang-kadang, seniman memakai KAOS GAUL dalam acara resmi yang disorot televisi.

Apakah pasar di Indonesia sudah JENUH? Saya pikir tidak! Masih sangat luas pangsa pasarnya, apalagi jika kecerdasan yang ditampilkan lebih beraneka-ragam, maka akan menciptakan ceruk pasar yang baru lagi. Kreativitas yang cerdas dalam bentuk kata-kata dan gambar tidak mempunyai batasan. Sejauh imajinasi dapat menjangkau, kreativitas masih dapat dihargai.

Apalagi, jika dilihat dari cara pembuatannya yang sangat low tech, namun sudah dapat menjadi sebuah komoditas yang bagus, hampir semua orang dapat melakukannya. Jadi, low tech dan low capital. Semua tergantung kreativitas, cara pembuatan dan kemudian jika telah ada yang memakai, maka akan menjadi etalase tersendiri bagi penjual kaos dan si empunya MEREK itu.

Kapan sebaiknya memulai bisnis ini bagi yang punya cita-cita menjadi Pengusaha KAOS GAUL? Jawabnya: SEKARANG!

Orang boleh bilang sekarang adalah jaman yang semua orang sedang "menahan duit," namun orang juga membutuhkan MOTIVASI dan KATA-KATA CERDAS, serta PLESETAN (PARODI) yang akan sangat membantu orang-orang yang sedang gundah dan gulana. Untuk itu KAOS GAUL sangat diperlukan. Baik untuk si Pemakai maupun si Pembaca atau penonton KAOS GAUL itu.

Jadi, jangan takut untuk berinvestasi, jika anda memang cerdas dan punya jiwa entrepreneurship serta GAUL. Yang paling penting, anda melakukan dulu survei untuk mendapatkan "ceruk" yang belum dimasuki oleh para pengusaha KAOS GAUL yang telah malang-melintang selama ini. Anda MAU?

(Warning! VISIT INDONESIA! And get the BEAUTIES and CHALLENGES!)

Jumat, 21 November 2008

Cita-Cita: Perancang BUSANA

by Y.S. Aji Soedarsono
21 November 2008

Apa jadinya manusia di bumi ini jika tanpa selembar atau beberapa lembar daun untuk menutupi tubuhnya, pada awalnya dahulu? Mungkin dedaunan adalah rancangan busana yang pertama kali hadir bagi manusia. Tapi, jelas bukan yang terakhir. Artinya masih banyak bahan dasar, proses, corak dan genre yang dapat dipakai sebagai pembeda dalam membuat rancangan busana, baik bagi pria maupun wanita.

Kalau MILAN jadi salah satu kota mode dunia, bukan berarti tempat lain tidak ada nilai dalam soal perancangan busana. Kota-kota di Indonesia yang mempunyai latar etnik yang beragam juga dapat menawarkan suatu rancangan yang berbeda.

Apakah pernah terlintas dalam benak anda untuk punya cita-cita menjadi Perancang BUSANA? Menjadi perancang busana adalah menjadi seseorang yang BERBEDA! Berbeda karena memang harus berbeda untuk dapat disebut KREATIF dan karyanya diterima oleh masyarakat.

Bagaimana prospeknya?
Di mana belajarnya?
Apa saja genre-nya?

Prospeknya sangat CERAH! Asalkan, para perancang mempunyai bakat dan hasrat yang sama besarnya untuk KREATIF. Pasarnya tetap besar. Tidak harus diekpor. Untuk kebutuhan dalam negeri saja asalkan dikelola dengan baik, dirancang dengan kreatif, dipasarkan dan dikemas dengan menarik, dapat meraup untung.

Pernah dengar wisatawan Indonesia yang pergi ke Malaysia dan memborong baju yang berasal dari Indonesia? Kalau belum pernah, maka sekarang sudah pernah (membacanya)!

Untuk belajar menjadi perancang busana banyak caranya. Ada sekolah yang menawarkan keahlian dan sekaligus gelar. Ada yang menawarkan kreativitas tanpa gelar. Ada banyak tersebar di Jakarta, Surabaya dan Bali.

Jakarta menjadi pilihan lahan bagi para Perancang Busana karena banyak yang menawarkan jasa perancangan kepada selebritis dan VIP, yang mempunyai anggaran yang lumayan banyak. Itulah sebabnya banyak juga sekolah mode dan perancangan yang hadir di sana. Surabaya juga tidak kalah, karena merupakan kota terbesar kedua di Indonesia. Ada beberapa sekolah perancangan busana dan fashion di sana. Bali tentu tidak mau kalah karena mereka selalu dapat menawarkan sesuatu yang memang khas Bali dan sangat kreatif. Setidaknya ada tempat magang bagi para calon perancang busana untuk belajar kepada Perancang Busana yang telah mapan.

Aliran rancangan busana juga macam-macam. Ala Eropa dengan 4 musimnya, ala Oriental, ala Afrika (corak warna-warni yang ternyata banyak diborong), ala Nusantara (etnik termasuk batik) dan lain-lain. Bahkan, di Indonesia sudah mulai dikenal sebagai tempat Perancang Busana Muslimah yang luar biasa. Perhatikan: Ada kerudung "Mbak TUTUT", ada kerudung Profesional, kerudung Gaul, dll. Belum lagi yang menawarkan rancangan yang kontemporer, yang benar-benar beda. Itu semua belum termasuk para perancang Kaos (T-Shirt) Gaul, yang akan dibahas pada artikel yang terpisah.

Pendek kata, bagi anda yang punya bakat seni lukis, senirupa dan mempunyai cita-cita dan HASRAT yang DAHSYAT untuk menjadi Perancang Busana, dunia masih terbuka sangat luas. Anda MINAT?

Minggu, 16 November 2008

Cita-Cita: BIDAN yang SIAGA

by Y.S. Aji Soedarsono
16 November 2008


Indonesia yang punya ribuan pulau membutuhkan banyak DOKTER. Namun, ternyata bukan hanya Dokter, sebagai tenaga medis yang dibutuhkan, BIDAN yang SIAGA pun sangat dibutuhkan di seantero Nusantara.

Kalau berdasarkan data tidak resmi bahwa angka pertambahan penduduk Indonesia adalah 1.8 persen per tahun, berarti kira-kira ada 10.000 kelahiran per Hari! Jadi, memang akan sangat membutuhkan tenaga medis yang ahli dalam proses membantu kelahiran bayi.

Bagaimana prospeknya?
Bagaimana karirnya?
Anda punya cita-cita menjadi BIDAN?

Prospeknya sangat cerah. Bahkan ada Akademi Kebidanan yang berupaya menyalurkan lulusannya ke luar negeri. Biaya kuliah relatif murah. Waktu kuliah cuma 3 tahun. Syarat: wanita, tinggi minimal 150 cm dari SMU/SMA dari semua jurusan (IPA, IPS, Bahasa) boleh! SMK Kesehatan juga boleh. Yang paling penting, tidak ada cacat badan yang mengganggu saat kuliah dan bekerja. Tidak boleh buta warna, karena warna sangat penting dalam dunia kesehatan.

Karir dan pendidikan juga sangat terbuka, dengan semakin banyak rumah sakit yang bertumbuh di negeri ini. Kalau yang punya jiwa bisnis, dapat juga membangun klinik bersalin bersama dengan rekan. Dalam hal pendidikan lanjutan, biasanya mereka melanjutkan menjadi Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) dan kemudian meneruskan ke Magister/Master bidang Kesehatan (MKes).

Kenyataannya, sudah terbukti ada bu Bidan yang sukses membangun Klinik bersalin, dengan bekerja sama dengan dokter spesialis kebidanan dan dokter anak. Sebagian kecil saham kliniknya ada yang diberikan kepada para dokter tersebut, yang praktek di sana. Jadi, mereka bersinergi.

Namun, itu semua tidak berarti bahwa Bidan tidak perlu mengabdi kepada negeri ini. Di pelosok Nusantara pun masih membutuhkan banyak bidan. Banyak dibutuhkan Bidan yang Siaga!

Anda berMINAT?

Sabtu, 15 November 2008

Cita-Cita: Konsultan Politik

by Y.S. Aji Soedarsono
15 November 2008


Dalam 5 bulan ke depan, Indonesia akan melakukan lagi Pemilihan Umum. Sudah selayaknya, seluruh rakyat menyambut gembira. Ini adalah kesempatan untuk menentukan masa depan Indonesia, setidaknya 5 tahun ke depan.

Tentu saja, yang paling berdebar-debar, adalah para politisi, baik yang ingin menjadi anggota Legislatif, terlebih lagi yang ingin menjadi pemimpin Eksekutif (baca: Presiden).

Di luar mereka, ada juga yang sedang bersiap dan mungkin sudah aktif membantu para calon Legislatif dan calon Eksekutif. Mereka adalah para KONSULTAN POLITIK tingkat nasional. Dalam cakupan yang lebih kecil, mereka sebagian sudah berkiprah di tingkat Provinsi, Kabupaten, Kota, dan mungkin ada yang lebih kecil, Kecamatan dan Kelurahan. Ini adalah merupakan peluang untuk mengatasi pengangguran di masa penuh tantangan ini.

Bagaimana peluangnya ke depan?
Berapa bayaran "proyek" konsultasinya?

Latar belakang bagi yang punya cita-cita menjadi Konsultan Politik ada berbagai macam. Ada yang berlatar belakang kuliah Komunikasi Politik, Marketing, Market Research, atau juga ahli matematika statistika.

Bagaimana bayarannya?
Menurut seorang praktisi yang mempunyai latar belakang Komunikasi Politik, untuk ukuran yang sedang-sedang saja, untuk masa 4 bulan, tarifnya adalah 40 Milyar rupiah. Itu sebenarnya tergantung pada siapa yang diajukan dan di daerah mana.

Senjata utama para konsultan ini adalah survei yang dilakukan oleh para surveyor yang dibayar oleh si konsultan. Para surveyor mencari sampel data dengan menanyai masyarakat tentang calon yang sedang diusulkan. Ini adalah pekerjaan statistik. Dan, metode ini pun sudah sangat sering dilakukan oleh para praktisi Market Research, hanya yang diamati saja yang berbeda.

Idealnya, para konsultan ini menyajikan data yang benar untuk dilaporkan kepada si penyewa jasa. Kemudian, berdasarkan data, diajukan pula proposal bagaimana untuk memenangkan pemilihan. Makin sulit tantangannya, makin besar tarif untuk memenangkannya. Hal itu juga dapat termasuk biaya konsultasi pembuatan isi konsep iklan politik. Setelah konsep jelas, maka akan "dilempar" ke produser iklannya, apakah berupa video klip, narasi untuk iklan radio, baliho, atau juga poster untuk ditempel di dinding-dinding pagar yang tak bertuan.

Demikian luasnya cakupan itu membuat bisnis konsultasi politik dapat menjadi mesin untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Apalagi Indonesia mempunyai 30-an partai yang ikut serta dalam pemilu.

Apakah anda mempunyai cita-cita menjadi Konsultan Politik?

Selasa, 04 November 2008

Cita-Cita: Pengusaha BATIK

by Y.S. Aji Soedarsono
4 November 2008


Akhir pekan lalu, ketika ada sebuah keperluan di SOLO, Jawa Tengah, saya mendapat kesempatan yang cukup langka, yaitu meninjau sebuah Pabrik Batik di sana. Lokasinya di sekitar kauman atau kampung Arab. Pabriknya agak masuk ke dalam, namun setelah sampai di dalam sana, sangat lebar pabriknya. Ada dua lantai. Lantai bawah ada 4 Production Line (PL), di atas ada 2 PL.

Sebenarnya, bagaimana sih peluang usaha BATIK?

Kebetulan, di sana sedang ada proses pembuatan batik motif Parang. Sistemnya adalah printing. Cara ini relatif cepat, dan hasilnya juga bagus. Jika ada beberapa warna yang akan di cetak dengan screen, maka sebelumnya harus dipanaskan dengan pemanas yang memakai bahan bakar gas. Pemanas ini memakai roda, didorong oleh operator sepanjang PL. Hanya dengan melintasi saja sekitar 10 cm di atasnya, dan segera setelah itu dapat ditambahi dengan warna yang lain, atau kalau sudah selesai, langsung digantung di atasnya dengan batang bambu yang dikait. Ada beberapa batang bambu melintang di atas PL yang panjangnya sekitar 50 meter.

Itulah sekilas tentang suasana di dalam Pabrik Batik.
Apakah anda punya cita-cita menjadi Pengusaha BATIK?

Batik masih akan menarik, dan selalu menarik. Itulah sebabnya ada negara lain yang mengaku-aku sebagai negerinya Batik, padahal bukan. Juga, ada negara lain yang gencar memasukkan secara ilegal kain dengan corak batik, sedemikian sehingga harga menjadi sangat murah dibandingkan harga batik lokal.

Kita masih membutuhkan banyak Pengusaha Batik. Tentu untuk melestarikan, namun juga untuk menambah kreasi batik corak baru dan kontemporer, yang karena kreasinya akan mendatangkan pesona bagi para turis dan pembeli, dari dalam maupun luar negeri.

Jika masyarakat Indonesia terus menggalakkan penggunaan baju batik, bukan hanya pada hari JUMAT saja, maka banyak sekali serapan akan pakaian ini (atau baju etnik sejenis). Dengan demikian makin banyak permintaan. Jika sekarang kita anggap baru 1/7, maka jika 3 hari dalam sepekan kita memakai batik, maka daya serap pembeli batik dapat ditingkatkan menjadi 3 x lipatnya.

Dari segi harga, mungkin yang paling mahal masih batik tulis, kemudian batik cap, dan kemudian baru batik printing. Anak-anak muda Indonesia seharusnya terus diajarkan tentang BATIK, dan aneka kain etnik Indonesia lainnya. Kuncinya adalah BATIK yang KREATIF, khususnya bagi anak-anak muda.

Pelestarian Batik dan pakaian etnis nasional lainnya harus dilakukan. Pengusaha Batik yang baru pun harus disiapkan. Anda MAU?

(special thanks to Mr. Abubakar and his big family)