Selasa, 01 Februari 2011

GANTI CITA-CITA

by Yudistira S.A. Soedarsono

Belum lama ini saya bertemu dengan teman lama saya. Sudah lebih dari 5 tahun tidak berjumpa. Dulu belum ada Facebook. Karena sudah ada Facebook, maka kami hanya ketemuan di internet, maksud saya di Facebook. :)

Sebelum bertemu, dia membuka obrolan dengan kata-kata:"Mas aku udah ganti Cita-cita.."

Setelah itu barulah kami atur pertemuan. Akhirnya kami bertemu di kantor saya.

Dulu, dia sangat ingin menjadi penyiar. Dia adalah tipe seniman, yang gaul. Latar belakang kuliah adalah Psikologi di salah satu perguruan tinggi di Ciputat. Saya sebenarnya tidak tahu persis mengapa berubah haluan, tetapi "hari gini" siapa sih yang tidak kepingin jadi PNS yang jauh lebih "wuenak" ketimbang jaman dulu. Terimakasih atas kenaikan gaji dari Gus Dur tentunya. :)

Rupanya teman saya ini sudah diterima di DEPSOS dan hanya tinggal menunggu SK dari Ketua Badan Kepegawaian Nasional.

Dia bercerita bahwa sudah melalui berbagai ujian tertulis dan wawancara. Dan, yang menarik, yang paling lama adalah ujian wawancara. Jauh lebih lama dari teman-teman dia satu perjuangan dalam tes tersebut. Rupanya si Penguji yang mungkin juga berpendidikan PSIKOLOGI harus muter-muter untuk mengorek segala sesuatu dari orang dengan latar belakang yang sama, PSIKOLOGI. Masing-masing punya cara untuk berkelit. :)

Kembali ke masalah cita-cita, yang namanya BERGANTI cita-cita tentu boleh saja. Yang penting, hal yang terakhir yang dipilih adalah yang lebih diinginkan untuk dapat meningkatkan diri. Semoga dengan memilih yang terakhir, apa yang ada di dasar hati dan dalam mimpi baik saat terjaga atau tertidur akan segera tercapai. Semoga..