Jumat, 29 Agustus 2008

Cita-Cita: Menjadi PECATUR

by Y.S. Aji Soedarsono
29 Agustus 2008


Di bilangan Jakarta Selatan, di seputaran Lebak Bulus, ada seorang anak muda, pelajar SMU yang berusia 16 tahun, menjelang sweet seventeen, yang hobi bermain catur. Di sekolahnya dia berhasil menjadi juara Catur. Dengan begitu, dia mempunyai kesempatan untuk dikirimkan oleh sekolahnya di kejuaraan catur antar sekolah di Tangerang. Jangan kaget, karena sekolahnya sudah masuk wilayah Tangerang, atau kalau orang Jakarta bilang "udah Jakarta coret."

Dia sangat bersemangat jika bercerita tentang Catur. Dia sempat dilatih oleh mentor catur di rumahnya. Suatu hari, dia mendapat "hadiah" dua buah buku catur dari seseorang yang melihat bakatnya itu. Tentu dia sangat bergembira.

Beberapa hari kemudian dia bercerita bahwa dia telah didaftarkan oleh orangtuanya di sebuah sekolah catur yang terkenal di Kelapa Gading, yaitu Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA). Dengan bersemangat dia bercerita bahwa dia berhasil mendapat poin: 6 menang, 1 seri dan 1 kalah. Itu adalah hasil tanding dengan 4 orang murid di sana, yang baginya, adalah untuk menentukan penempatan kelas. Ini adalah prosedur standar di sana.

Ketika saya tanya, apakah mempunyai cita-cita menjadi Pecatur, dia menjawab sambil tersenyum lebar,"Kayaknya boleh juga tuh.."

Saya menimpali,"Iya..enak bisa jalan-jalan keluar negeri khan?"

Ketika saya tanya tentang pecatur idolanya, dia menjawab bahwa ia lebih menyukai KASPAROV daripada KARPOV. Menurutnya, KASPAROV lebih hebat, karena lebih bermain menyerang.

Untuk menjadi pecatur andal tingkat dunia, harus mempunyai bakat. Bukan berarti seorang dengan bakat sedang tidak bisa, namun seorang dengan bakat sedang harus bekerja dan belajar ekstra keras untuk dapat bersaing dengan Pecatur yang sangat berbakat (talented) dan yang mau belajar tekun dan berlatiih keras.

Catur memang talah mendunia (mundial). Bahkan Indonesia telah mempunyai beberapa orang Pecatur dengan gelar Grand Master (GM Chess). Bahkan, ada yang mampu mencapainya pada usia 17 tahun.

Menurut perkiraan saya, untuk mencapai gelar GM dengan bakat yang baik, membutuhkan sekitar 7 atau 8 tahun sejak pertama kali mendapat pelajaran Teori Catur moderen.

Jadi, kemungkinannya, teman kita ini akan dapat menjadi seorang GM pada saat usia sekitar 24 tahun, asalkan rajin belajar, berlatih dan bertanding dengan para pecatur hebat dari luar negeri.

Bagaimana dengan anda, MAU?

Senin, 25 Agustus 2008

Lawan ARGENTINA? PSSI-A Pasti BERANI !!!

by Y.S. Aji Soedarsono
25 Agustus 2008


Senin malam ini, ada hawa yang SANGAT SEGAR! Ia melanda stadion utama Gelora Bung KARNO. PSSI-A menang 4-0 ketika melawan Myanmar. Gol-gol yang indah telah tercipta. Indonesia kini dapat tersenyum. Karena sudah 7 tahun ini tidak pernah menang lawan Myanmar!

Ketika pertandingan usai, pemain Myanmar tertunduk lesu. Sebaliknya, semua pemain PSSI-A menegakkan kepala, tersenyum cerah, saling berpelukan, menyalami teman seperjuangan dan tak lupa menyalami pemain Myanmar. Apa RAHASIA yang disembunyikan oleh pelatih Benny Dollo (BENDOL)?

Banyak variabel (peubah) yang memengaruhi penampilan sebuah kesebelasan. Bayangkan, 11 orang ditambah 8 cadangan (saya menyebutnya bukan pemain cadangan, tapi PEMAIN TRUF), ditambah, 3 Pelatih dan asistennya, ditambah pengurus PSSI. Ini dan itu adalah variabel yang sangat banyak, yang dalam ilmu aljabar, akan sangat sulit untuk mendapatkan SOLUSI yang pasti. Makin sedikit variabel, makin mudah mencari solusinya.

Namun, apa yang ditunjukkan oleh para pemain dan ofisial, sangat BAGUS. Para pemain bermain menyerang, aktif menguasai bola (sekitar 60%). Yang menarik, dari pinggir lapangan pelatih BENDOL memberi perintah dengan kode tangan "Jangan main ATAS, tapi main BAWAH!" Mengapa?

Main BAWAH, adalah ciri permainan sepakbola dengan pemain yang tidak tinggi. Pemain kita adalah termasuk yang mempunyai postur tubuh yang tidak tinggi. Sepertinya, pak BENDOL ingin membiasakan pemain untuk bermain bola menyusur tanah dengan umpan terobosan. Hanya sesekali dibolehkan memainkan umpan panjang melambung. Kebiasaan ini menjadi penting, untuk menghadapi calon-calon pemain lawan yang bertubuh tinggi, misal dari Australia, Arab, Cina, Korea dll. Nampaknya, instruksi itu dilaksanakan dengan baik.

Pemain bermain dengan sabar, tidak tegang. Pelatih pun tidak terlalu tegang, karena dapat masih dapat berkomunikasi dengan efektif, nyaris tanpa emosi.

Apa yang selama tahun-tahun terakhir ini tidak KITA (PSSI) MILIKI?

Saya menduga, kombinasi karakter dari pak BENDOL yang menjadikan apa yang "kelihatannya" tidak ada, menjadi ADA. Pak BENDOL adalah pelatih yang bermental JUARA. Telah beberapa kali mengantarkan beberapa klub menjadi juara, minimal nyaris juara. Dia juga mempunyai karakter yang TEGAS, yang tidak mudah dipengaruhi orang lain, termasuk dalam memilih pemain. Sepertinya tidak ada pemain "Titipan" yang bermain saat ini. Dan yang pasti, dia sangat JELI dalam melihat BAKAT dari pemain yang belum pernah tampil dalam Tim Nasional sebelumnya. Terlihat jelas, karena banyak pemain muda yang baru yang direkrut menjadi anggota Tim Nasional.

Ketika direkrut menjadi Pelatih Utama PSSI-A, target yang harus dicapai pak BENDOL adalah harus dapat membawa Tim Utama PSSI masuk dalam putaran final Piala ASIA. Ini tugas berat, namun BUKAN tak MUNGKIN. Kita pernah beberapa kali pada tahun 80-an masuk ke putaran final Piala ASIA.

Untuk menjadi JUARA ASIA? Jawaban saya: BUKAN tak MUNGKIN!
Untuk menang melawan ARGENTINA? Jawaban saya: BUKAN tak MUNGKIN.

Semua tergantung kepada SINERGI dari semua variabel yang ada. Tergantung pula kepada IMPIAN dan cita-cita para Stake holder, pemain, pelatih, pengurus PSSI, dan penggemar. Harus BERANI untuk bermimpi masuk FINAL PIALA DUNIA atau JUARA Olimpiade. Kalau Nigeria bisa masuk FINAL Olimpiade, kita juga BISA!

BERANI?

Sabtu, 23 Agustus 2008

OLIMPIADE: Bersedia..SIAP...GO !!!

by Y.S. Aji Soedarsono
22 Agustus 2008


HEBAT !!
Indonesia telah berhasil mempertahankan tradisi EMAS di pesta olahraga Olimpiade. Rombongan sudah siap pulang. Sebentar lagi akan sampai di Jakarta.

Memang "belum" banyak EMAS yang dapat diperoleh oleh kontingen Indonesia. Namun, sejak 1988, setidaknya kita sudah terus-menerus mendapatkan MEDALI.

Pertanyaan kita: Bagaimana cara kita PERTAMA kali mendapatkan medali?

Medali Indonesia di tahun 1988, adalah dalam cabang Panahan. Mengapa Indonesia berhasil mendapatkan MEDALi saat itu? Jawabnya karena IMPIAN dan HARAPAN (expectation). Raihan itu tidak lepas dari Impian sang Pelatih saat itu, yaitu Almarhum Donald Pandiangan (yang baru saja wafat).

Saya masih ingat. Betapa DONALD PANDIANGAN begitu memendam DENDAM, karena Indonesia tidak jadi berangkat ke MOSKOW tahun 1980. Saat itu Olimpiade Moskow di boikot karena Uni Soviet melakukan serangan ke Afganistan. Indonesia termasuk yang memboikot. Saat itu saya masih SMP, namun kisah dendam itu masih saya ingat. Mengapa dia mendendam?

Saat itu, Donald, sebagai atlet panahan merasa YAKIN dapat meraih MEDALI EMAS untuk pertama kali bagi Indonesia. Dia YAKIN dapat mematahkan rekor sebelumnya. Dia "gagal" sebagai atlet, namun dia BERJAYA sebagai pelatih, yaitu 8 tahun setelah "kegagalannya." Jadi, 8 tahun dibutuhkan untuk menyiapkan atlet generasi berikutnya.

Ketika saya menulis judul di atas, yang saya maksud dengan "GO !!" adalah bahwa SAAT INI adalah saat yang tepat untuk memulai "MEMBURU" EMAS Olimpiade berikutnya. Selagi negara lain kebanyakan sedang bersenang-senang dengan kemenangan mereka, saat ini adalah yang paling tepat untuk memulai "perang" mendapatkan EMAS Olimpiade.

Siapa yang paling bertanggung jawab? Seharusnya ya Presiden. Kemudian Menteri Pemuda dan olahraga, lalu KONI Pusat. Memang, "memburu EMAS Olimpiade olahraga" adalah sudah menjadi tugas Presiden, tugas Menteri Pemuda dan Olahraga dan juga menjadi tugas KONI pusat.

Tugas Presiden untuk mencanangkan sekaligus mengatur Anggaran Biaya, setidaknya untuk tahun 2009. Tugas Menteri Pemuda dan Olahraga bekerja sama dengan KONI Pusat untuk membina, langsung atau tidak langsung. Mudah-mudahan anggaran Pendidikan yang 20 persen itu ada yang dapat dikaitkan dengan pendidikan Olah Raga!

Dulu, Donald Pandiangan memulai dengan DENDAM yang positif. Dia membangun MIMPI dan HARAPAN. Dia tidak peduli kalau ada orang yang mencemoohkannya.

Jadi, bagi mereka yang dalam waktu 4 tahun ke depan mempunyai IMPIAN dan HARAPAN untuk memenangkan EMAS Olimpiade, maka harus dari sekarang menyiapkan diri. Bagi mereka yang berusia 13 tahun, berarti nanti akan berusia 17 tahun. Sudah cukup umur.

Cabang-cabang olah raga yang PATUT untuk diberikan anggaran yang cukup adalah yang mempunyai VARIABEL yang sedikit. Yaitu cabang olah raga dengan sedikit anggota, bisa perorangan, atau bertiga.

Balap sepeda, lari, triatlon, sepeda gunung, voli pantai, renang, dll, dan tentunya cabang yang sudah pernah mendapatkan medali, panahan, bulutangkis, angkat besi dan mungkin juga angkat berat.

Buatlah MIMPI dan HARAPAN yang tinggi. Sehingga kita ingin berusaha dengan GIGIH. Biarlah orang lain mencemooh. Bukankah "Anjing menggonggong kafilah harus terus berlalu?"

Tugas KITA SEMUA untuk menemukan para pemuda-pemudi berbakat dalam olahraga, bukan hanya tugas guru olahraga. Semoga dengan ketulusan kita semua, SINERGI akan didapat.

BERANI?

Senin, 18 Agustus 2008

Tuntutlah EMAS Walau ke Negeri CINA

by Y.S. Aji Soedarsono
18 Agustus 2008


Akhirnya, Lagu INDONESIA RAYA berkumandang di arena Olimpiade Beijing. Sejak 1992, kita SUDAH berhasil mempertahankan tradisi EMAS di Olimpiade (Olimpic Games). Yang meraih EMAS kali ini adalah MARKIS KIDO/HENDRA SETIAWAN di cabang bulutangkis (badminton) di nomor GANDA PUTRA. Di nomor lain ada yang meraih PERAK dan PERUNGGU. Sementara untuk cabang ANGKAT BESI sudah lebih dulu meraih PERUNGGU.

Kabarnya, untuk kesempatan di pesta Olimpiade berikutnya, akan makin SULIT bagi Indonesia untuk meraih EMAS. Mengapa?

Ada gosip yang beredar bahwa cabang BADMINTON akan dihapuskan dari pesta akbar ini. Ini adalah kabar BAIK dan kabar BURUK. Kita bahas kabar BURUKnya dulu. Kita anggap buruk karena ini akan membuat PELUANG Indonesia MERAIH dan MENUNTUT medali EMAS menjadi semakin SULIT.

Kabar BAIKnya, ini adalah TANTANGAN. Namanya tantangan, pasti akan menciptakan PELUANG. Betul? Berapa besar peluang KITA jika tidak ada cabang BADMINTON?

Jawabnya, sebenarnya adalah SAMA BESAR dengan peluang negara lain. Percaya? Bagi anda yang tidak percaya, tidak mengapa. Bagi anda yang percaya, maka ini adalah sisi baik dari sebuah MOTIVASI.

Negara lain mempunyai MOTIVASI lebih besar daripada KITA. Dan itu terjadi bagi SEMUA cabang di negara itu. Sementara kita, yang mempunyai MOTIVASI yang KUAT dan BESAR untuk meraih medali EMAS Olimpiade hanyalah pada cabang yang sangat sedikit: Badminton, Angkat Besi, Panahan. Ada lagi?

Mengapa hanya pada cabang-cabang itu? Bukankan KITA sama-sama manusia, sama-sama MASIH harus makan dan minum, tapi kena apa mereka para atlet di semua cabang ingin MEMBUAT SEJARAH bagi negaranya. Di pihak KITA para atlet di cabang yang lain SUDAH MENYERAH sebelum berusaha! Menyerah sebelum berusaha dan sebelum bertanding adalah PENYAKIT mental. Namanya PENYAKIT, ya harus diberatas hingga TUNTAS.

Dari mana kita harus mulai untuk terus MENINGKATKAN diri untuk dapat MENUNTUT EMAS di Pesta Olimpiade? Jawabnya: MENTAL atau MOTIVASI.

Jika Michael PHELPS, yang meraih 8 emas untuk sebuah olimpiade mengatakan TIDAK ADA yang TIDAK MUNGKIN, seharusnya para atlet Indonesia juga mengatakan demikian. Mulailah dari MOTIVASI atau DORONGAN dan TARIKAN kepada Diri Sendiri untuk membuat SEJARAH.

Yang kedua, dimulai dari para Guru Olahraga di sekolah umum. Idealnya, tugas seorang guru olahraga bukan sekadar mengajari dan membuat para anak didik untuk berolahraga setiap minggu selama SEKIAN jam. Lebih dari itu, tugas seorang guru olahraga adalah sebagai Talent Scout, pencari bakat. Dia harus dapat melihat dengan segera anak-anak yang mempunyai postur yang tepat untuk cabang-cabang olahraga apapun. Kemudian dia harus berani mengusulkan dan menganjurkan dan sedikit memaksa para orang tua untuk memasukkan putra-putri yang berbakat ke klub cabang yang dimaksud. Bahkan jika memungkinkan, menganjurkan dan mengusulkan kepada Kepala Sekolah untuk membiayai iuran para anak didik yang mau ikut klub tertentu itu, menjadi semacam beasiswa olahraga. Jadi timbul SINERGI.

Mari kita belajar dari Negeri Cina. Di sana setiap anak yang mempunyai postur yang tinggi akan di arahkan menjadi olahragawan. Kalau kita lihat, postur tubuh pemain badminton dari Cina adalah yang mempunyai kaki yang panjang. Ini menjadi penting karena menjadi andalan untuk menjangkau "bola-bola" yang sulit. Juga, mereka berhasil menjaring atlet Basket yang mempunyai tubuh setinggi 2 meter lebih, yang menjadi IKON olimpide Beijing 2008, dan dia juga pemain Basket PRO di AS.

Ke tiga, adalah masalah pendidikan Olahraga. Kalau sekarang masih sedikit adanya sekolah khusus olahraga, maka idealnya setidaknya setiap ibukota propinsi mempunyai satu sekolah olahraga. Mendengar kabar bahwa pemerintah menaikkan anggaran pendidikan menjadi 20% BERSIH, neto, maka seharusnya ini termasuk pendidikan olahraga, karena olahraga juga merupakan bidang ilmu pengetahuan yang dapat membanggakan Negara, karena dapat menjadikan manusia Indonesia (baca: atlet) menjadi bermanfaat bagi negara dan bangsa dan bagi umat manusia lainnya. Bukan hanya NOBEL yang dituju oleh dunia Pendidikan. EMAS Olimpiade juga layak untuk dikejar dan dikelola oleh dunia pendidikan di Indonesia.

SETUJU?

Sabtu, 09 Agustus 2008

BANGKIT Karena KREATIF

by Y.S. Aji Soedarsono
9 Agustus 2008


Apakah anda sudah menonton film layar lebar AYAT-AYAT CINTA?
Kalau belum, sebaiknya anda coba mencari VCD atau DVD (yang asli) dan tontonlah. Pasti ada sesuatu yang menarik di sana.
Kalau sudah, berarti anda sudah menjadi bagian dari bangkitnya KREATIVITAS anak-anak bangsa INDONESIA.

Beberapa hari yang lalu (atau minggu yang lalu) di beberapa kota, tengah diadalah audisi untuk mencari para bintang layar lebar yang baru. Tentunya dengan sebuah tema khusus, yaitu untuk pembuatan film dengan judul KETIKA CINTA BERTASBIH.

Apa kaitan kedua hal tersebut di atas? Ahaa..! Bagi anda pecinta novel, anda langsung tahu, bahwa hubungan yang langsung terlihat adalah bahwa pengarang kedua novel itu adalah seorang yang membuat fenomena, yaitu HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Ketika novel Ayat-ayat Cinta mulai diketahui telah mendapat perhatian begitu banyak pembaca, ada seorang HANUNG BRAMANTYO yang mengangkat menjadi cerita layar lebar. Dan, sangat SUKSES! Banyak fenomena lain yang muncul. Ada FAHRI, seorang cowok yang lugu tapi agak sombong, ada AISYA yang sangat ihlas dan tulus, dan ada MARIA yang dekat tapi tak nampak.

Yang jelas, banyak bintang "baru" yang menjadi sangat bersinar. Di samping itu, hanya dalam hitungan 4 minggu, film itu dapat menyedot lebih dari 2,4 juta orang! Sudah merupakan pemecahan rekor nasional.

Setelah munculnya film ini, para pemeran dan pendukungnya menjadi lebih TERKENAL, bahkan harus ikut nonton bareng dengan Presiden RI. Sebuah pencapaian yang jarang terjadi.

Ketika Cinta Bertasbih, ingin mengulangi sukses seperti novel dan film terdahulu. Kini, berbeda dengan sebelumnya, akan dicari calon bintang baru untuk memerankan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut. Sebuah ihktiar yang positif.

Satu, dengan demikian novelnya akan lebih banyak dibeli orang! Kedua, sebuah industri dapat membangkitkan industri kedua, yaitu dari industri media cetak, mencoba sukses dalam media audio-visual. Ketiga, bibit-bibit unggul calon bintang film yang baru yang belum sempat tampil, akan terkuak dan meroket tinggi, insyaALLAH!

Kalau benar seperti yang saya bayangkan, maka dalam waktu yang relatif singkat, mungkin kurang dari 5 tahun ke depan, Indonesia akan menjadi center of excellence dalam hal industri novel dan film layar lebar adaptasi dari novel, yang akan menjadi kutub yang menarik semua mata seniman di seluruh dunia.

Jadi, bagi anda yang punya cita-cita menjadi novelis, atau sutradara, atau bintang layar lebar, dan seluruh pendukung kedua industri tersebut, berjuanglah dengan kreatif, dengan berani, dengan percaya diri. Bulatkan tekad, buat Dream Staatement dan Action Plan. Lalu, kerjakan! Bangkitlah karena kreatif!

BERANI?!

Rabu, 06 Agustus 2008

Cita-Cita: Seperti CAMERON JOHNSON

by Y.S. Aji Soedarsono
Rabu, 6 Agustus 2008
antara jam 20.00-21.30 WIB

Ada SMS dari ICCANG, 16 tahun, kls 12, Makassar (0856-561 86 xxx)

ICCANG:
Assalamualaikum. Kak, Perkenalkan, saya ICCANG, kelas 12 IPA, dari Makassar. Setelah membaca buku kakak, boleh khan saya bertanya tentang masalah cita-cita saya?

Aji:
Alaikum salaam. Boleh aja. ICCANG co or ce? biar ga salah persepsi. Apa problemnya?

ICCANG:
Co kak. Begini kak, saya khan udah harus nentuin jurusan kuliah, tapi ada 3 jurusan yang buwat saya bingung, yaitu: Elektro, Informatika dan kedokteran.
Yang jelas, cita-cita akhir saya ingin buwat perusahaan besar dari gaji saya.
Kira-2 jalan tercepat utk jadi YOUNG ENTREPRENEUR jurusan apa?

Aji:
Sbentar. Apa hobi, apa pelajaran favorit/paling bagus, dan apa KEHEBATANMU (YOUR GREATNESS)?

ICCANG:
hobi: baca buku bisnis, buku biografi, main game, mendesain sesuatu.
Pelajaran yang saya sukai TIK (Teknologi Ilmu Komputer).
KEHEBATAN: desain grafis, menggambar, musik, menjalankan aplikasi kompi.

Aji:
Dan, IDOLA (IDOL) kamu yang terkait dengan cita-2 siapa?

ICCANG:
Banyak juga kak. sperti: BILL GATES, ROBERT KIYOSAKI, dan CAMERON JOHNSON.

Aji:
Coba sebutkan 1 (satu) bisnis yang dapat merangkul 3 orang tadi sekaligus! Ada?

ICCANG:
Bisnis pembuatan suatu teknologi yang baru or yang lebih berkembang.

Aji:
Kalo mau cepat, coba ambil IT. Sorry, bukan mau promosi, di tempat saya mengajar yaitu di IIUC (International Islamic University College) yang dulu dikenal sebagai STTIK MERIDIAN, kamu dapat lulus dalam waktu 3.5 tahun, sudah termasuk belajar di Malaysia. Bisa disambil bisnis juga. Sudah itu kerjanya di luar negri dulu biar dapat gaji yang gede, kalo di Indon gaji IT masih kecil aja. (Klo di Singapura minimal gaji engineer sekitar 2000 SGD. Bahkan bisa lebih). Klo masuk kedokteran, terlalu lama. Dan setelah lulus gak bisa langsung minta bayaran yang mahal. Klo masuk Elektro, sedang waktunya. Tapi udah lulus baiknya kerja di LN dulu, biar gaji gede juga.

ICCANG:
Tapi, setelah kuliah bagusnya cari kerja di mana, kalo di Indon? Ato, apa aja perusahaan IT yang ada di Indon?
Soalnya saya mau jadi aset Indon, bukan aset negara lain.

Aji:
Begini, kamu misalnya kerja di Singapur, tapi punya bisnis di Indon. Jadi bisa disambil juga.
Tapi, kalo yang IDEAL, JANGAN MELAMAR KERJA!
Caranya, buwat prestasi or kreasi yang HEBAT. Kaya' CAMERON JOHNSON.

ICCANG:
OK kak, kayaknya tujuanku udah mulai jelas. Lain kali aku nanya-2 lagi ya..?
Makasih atas segala perhatian dan bantuannya. Wassalam.

Aji:
OK, makasih juga. Boleh, anytime. Jangan lupa buat DREAM STATEMENT dan ACTION PLAN.
Oya, kalo sempat, silakan tengok blog saya di ....bla-bla (di sini maksudnya).
wassalam-aji

Selasa, 05 Agustus 2008

Punya CITA-CITA, Apakah Mimpi atau NYATA?

by Y.S. Aji Soedarsono
5 Agustus 2008

Malam ini, ada SMS dari seorang klien. Dia menyatakan bahwa dengan membuat Dream Statement, dia merasa bahwa apa ya dia impikan atau cita-citakan tidaklah real, tidak nyata?

Saya jawab,"Kenapa kamu berpikir begitu?"

Dia balas,"Gak usah dipikir juga emang begitu?"

Mengapa sang klien sampai merasa "emang gitu, .. gak real.."?

Coba kita bandingkan dengan seorang Arsitek. Pertama, dia membayangkan ada sebuah rumah, menghadap ke utara, dengan genteng warna merah, dengan cat dinding warna bata alami, dengan atap limas yang bertumpuk, karena ada dua lantai, dengan lantai semuanya marmer warna merah dan krem, dengan jendela yang lebar-lebar dengan pintu utama dua daun dari bahan jati, termasuk semua kusennya.

Kedua, dia menggambarkan semua bayangan tadi di kertas SEPIA atau KALKIR, berlembar-lembar, mulai dari pondasi, sloof, tiang-dinding-kusen, pintu, ring balok/gelagar, kuda-kuda, kaso, dan reng. Ditambah dengan gambar potongan dari berbagai arah, ditambah dengan gambar denah, ditambah dengan gambar rinci setiap finishing process. Kemudian semua gambar dibuat Cetak BIRU untuk dipakai di lapangan.

Ketiga, dia memasarkan idenya kepada pengusaha kaya yang ingin punya rumah yang ke sekian, yang menghadap utara... etc...etc.

Ke empat, dia dipercaya memimpin pembangunan rumah tersebut...mungkin selama 8 bulan hingga setahun.

Jadi, di mana letak TIDAK NYATA-nya? Semuanya REAL. Karena memang begitu proses untuk membuat nyata sebuah rencana. Ada langkah-langkah yang harus dilakukan. Bukankah SUKSES adalah PROSES itu sendiri, BETUL?

Sama dengan itu, setelah membuat Dream Statement, dilanjutkan dengan membuat RENCANA AKSI atau Action Plan. Di sini, langkah-langkah dijabarkan satu per satu sehingga semuanya menjadi sangat NYATA dan MEMANG NYATA.

Selanjutnya, bagaimana membuat semuanya terlaksana dengan baik? TEKAD yang BULAD (dengan D) adalah jawabannya. Kita yakin bahwa itu semua adalah NYATA hanya saja belum dapat kita sentuh, namun dapat kita lihat dengan MATA dan OTAK kita, dapat kita rasakan delam setiap detak jantung kita. Itu semua sudah NYATA.

Dengan TEKAD nan BULAD, kemudian diucapkan, kemudian dilakukan setiap hari sesuai rencana, menjadi kebiasaan dan akhirnya, dengan diiringi doa (untuk mendapat izin dari TUHAN YME), Cita-cita tercapai. Bukankah TUHAN juga mengatakan bahwa NIAT BAIK sudah dicatat sebagai sebuah KEBAIKAN?