Selasa, 05 Agustus 2008

Punya CITA-CITA, Apakah Mimpi atau NYATA?

by Y.S. Aji Soedarsono
5 Agustus 2008

Malam ini, ada SMS dari seorang klien. Dia menyatakan bahwa dengan membuat Dream Statement, dia merasa bahwa apa ya dia impikan atau cita-citakan tidaklah real, tidak nyata?

Saya jawab,"Kenapa kamu berpikir begitu?"

Dia balas,"Gak usah dipikir juga emang begitu?"

Mengapa sang klien sampai merasa "emang gitu, .. gak real.."?

Coba kita bandingkan dengan seorang Arsitek. Pertama, dia membayangkan ada sebuah rumah, menghadap ke utara, dengan genteng warna merah, dengan cat dinding warna bata alami, dengan atap limas yang bertumpuk, karena ada dua lantai, dengan lantai semuanya marmer warna merah dan krem, dengan jendela yang lebar-lebar dengan pintu utama dua daun dari bahan jati, termasuk semua kusennya.

Kedua, dia menggambarkan semua bayangan tadi di kertas SEPIA atau KALKIR, berlembar-lembar, mulai dari pondasi, sloof, tiang-dinding-kusen, pintu, ring balok/gelagar, kuda-kuda, kaso, dan reng. Ditambah dengan gambar potongan dari berbagai arah, ditambah dengan gambar denah, ditambah dengan gambar rinci setiap finishing process. Kemudian semua gambar dibuat Cetak BIRU untuk dipakai di lapangan.

Ketiga, dia memasarkan idenya kepada pengusaha kaya yang ingin punya rumah yang ke sekian, yang menghadap utara... etc...etc.

Ke empat, dia dipercaya memimpin pembangunan rumah tersebut...mungkin selama 8 bulan hingga setahun.

Jadi, di mana letak TIDAK NYATA-nya? Semuanya REAL. Karena memang begitu proses untuk membuat nyata sebuah rencana. Ada langkah-langkah yang harus dilakukan. Bukankah SUKSES adalah PROSES itu sendiri, BETUL?

Sama dengan itu, setelah membuat Dream Statement, dilanjutkan dengan membuat RENCANA AKSI atau Action Plan. Di sini, langkah-langkah dijabarkan satu per satu sehingga semuanya menjadi sangat NYATA dan MEMANG NYATA.

Selanjutnya, bagaimana membuat semuanya terlaksana dengan baik? TEKAD yang BULAD (dengan D) adalah jawabannya. Kita yakin bahwa itu semua adalah NYATA hanya saja belum dapat kita sentuh, namun dapat kita lihat dengan MATA dan OTAK kita, dapat kita rasakan delam setiap detak jantung kita. Itu semua sudah NYATA.

Dengan TEKAD nan BULAD, kemudian diucapkan, kemudian dilakukan setiap hari sesuai rencana, menjadi kebiasaan dan akhirnya, dengan diiringi doa (untuk mendapat izin dari TUHAN YME), Cita-cita tercapai. Bukankah TUHAN juga mengatakan bahwa NIAT BAIK sudah dicatat sebagai sebuah KEBAIKAN?

Tidak ada komentar: