Jumat, 06 Februari 2009

Cita-Cita: Peng-EKSPOR LAGU

by Y.S. Aji Soedarsono
6 February 2009


Dua minggu yang lalu, masyarakat negeri JIRAN meminta pemerintahnya membatasi adanya LAGU dari luar negeri yang ada di sana.
Usut-punya usut, ternyata lagu-lagu yang banyak beredar di sana ternyata dari INDONESIA!

HEBAT khan!
Tulisan ini memang merujuk pada tulisan sebelumnya, yang membahas tentang Penggubah Lagu. Namun kali ini, akan membahas peng-EKSPOR LAGU.

Kalau bisa mendapatkan Ringgit, berarti dapat juga menghasilkan DOLLAR...

Bagaimana caranya?

Ternyata, secara umum, lagu Indon dapat diterima di negeri JIRAN karena menggunakan bahasa yang "Melayu." Itu artinya, dapat juga diterima di beberapa negara, Singapura, Brunei, Malaysia dan bagian selatan Thailand.

Kalau ingin lebih internasional, berarti harus memakai bhs Inggris. Memang, sudah ada beberapa penyanyi Indon yang sudah merambah secara internasional yang memakai bhs. Inggris, yaitu antara lain ANGGUN. Akhir-akhir ini, yang sudah cukup sering diwawancara dengan bhs. Inggris adalah grup band NIDJI.

Itu berarti, para peng-EKSPOR LAGU, yaitu: Penggubah lagu, Penyanyi atau band, dan Produser atau label, harus giat membuat lagu-lagu dalam bahasa Inggris. Karena sudah ada yang memberi contoh yang bagus, maka yang lain tinggal mengikuti jejak dengan menggubah lagu dalam setidaknya BILINGUAL atau murni dalam bhs. INGGRIS.

Tantangan pastinya banyak. Kita harus belajar memasarkan di Jagad yang sarat dengan persaingan lagu-lagu dalam bhs. Inggris. Setidaknya harus mencoba masuk di pasar lagu Asia, misalnya Jepang. Jika berhasil di sana, akan sangat berarti sebagai sebuah proses menuju pasar yang lebih besar.

Jika beberapa tahun lalu sebuah grup band TAIWAN yaitu F4 dapat merajai pasar ASIA, logikanya, kalau kita kreatif, kreatif dan kreatif, serta berani, berani dan berani, maka kita pasti dapat juga melakukannya. Dua kata tersebut memang sengaja saya ulang-ulang, sebagai penegasan (majas repetisi).

Bagi para penggubah lagu, saya mendorong mereka untuk memperdalam bahasa Inggris atau mungkin ditambah dengan NIHONGO atau bhs. Mandarin, sehingga dalam liriknya akan banyak kata-kata sakti dalam bahasa yang lebih luas. Misal: I just want to say I love you, Wo ai ni, kombanwa to sayonara, dll.

Saya sungguh percaya bahwa KREATIVITAS akan dapat mengatasi masalah "perlambatan ekonomi." Kita tidak usah menjual mobil yang mahal, yang mana mobil TOYOTA pun sedang sulit dijual belahan bumi sana, tapi cukup menjual lagu yang pastinya lebih murah, yang dapat memotivasi manusia di jagad ini dengan lirik cinta atau harapan untuk tidak mudah menyerah kepada keadaan. Anda MINAT?

Tidak ada komentar: