Jumat, 30 Januari 2009

Cita-Cita: PENGGUBAH LAGU

by Y.S. Aji Soedarsono
30 January 2009


Sudah pernahkah anda mendengarkan atau bahkan menyanyikan lagu Bengawan Solo? Atau, yang lebih modern, lagu BENDERA atau GEBYAR-GEBYAR? Atau, yang lebih internasional, lagu We Are The Champion?

YA! Itu semua adalah lagu yang cukup sangat dikenal oleh kita semua. Bengawan Solo adalah karya Gesang, yang setiap tahun, hanya dari Jepang saja sudah menghasilkan sekitar 25 juta rupiah untuk royalti (Hanya Jepang saja, karena negeri lain tidak peduli dengan royalti yang harus dibayarkan). Lagu BENDERA karya Coklat dan GEBYAR-GEBYAR karya Gombloh (alm.) adalah dua lagu yang paling sering dikumandangkan saat Pemain Bulutangkis kita berlaga di arena Internasional, tentunya oleh orang-orang Indonesia. Lagu We Are The Champion adalah karya QUEEN yang termasuk lagu yang paling sering dinyanyikan di seantero bumi, saat pertandingan FINAL apapun selesai.

Kalau sebagai orang awam, apakah yang anda rasakan saat mendengar atau menyanyikan lagu-lagu itu? Kalau anda orang yang paham musik, apakah yang anda rasakan saat mendendangkan lagu-lagu tersebut?

Semua lagu yang saya sebutkan di atas, ketika kita nyanyikan dengan sungguh-sungguh, akan membawa kita ke alam yang lain. Lagu-lagu itu membuat kita sangat emosional, kita hanyut mengikuti ARUS lagu yang DERAS dan KUAT.

Bagaimana para Penggubah lagu-lagu itu dapat menghasilkan KARYA yang DAHSYAT?!

Seorang Penggubah Lagu sering juga disebut Composer. Karena, yang dia lakukan adalah MENGGABUNGKAN (to compose) berbagai unsur yang membangun bentuk lagu.

Ada banyak pendekatan atau cara untuk memulai penciptaan lagu. Ada penggubah yang awalnya mendapatkan rangkaian nada. Ada Penggubah yang awalnya menemukan rangkaian kata yang dia ingin ekspresikan. Ada pula yang mengutak-atik lagu yang sudah ada, mengurangi, menambahi, menaikkan setengah nada, menurunkan setengah nada yang tertentu, lalu, JADI lagu baru. Pada akhirnya, Nada dan Lirik digabungkan. TEMPO juga dilibatkan berdasarkan EMOSI yang dirasakan oleh Penggubah Lagu.

Seorang Penggubah Lagu harus PEKA. Lalu, dia harus TANGGAP. Lalu, dia harus pandai berEKSPRESI. Lalu, dia harus pandai MERANGKAI. Dia harus membawa EMOSI ke dalam lagu. Tidak harus dalam NOT BALOK. Not ANGKA juga bisa dijadikan awal yang baik.

Mereka yang suka membuat PUISI adalah sebuah permulaan yang baik untuk PEKA dan TANGGAP dan merupakan awal yang baik untuk menjadi Penggubah LAGU. Ingatlah kepada EBIET G. ADE yang awalnya sangat rajin membuat puisi, kemudian dia jadikan lagu-lagu yang indah.

Konon kabarnya, ada seorang musisi yang "membeli putus" puisi-puisi yang bagus, kemudian dia tambahkan nada-nada dan akhirnya menjadi lagu-lagu hit atas nama dirinya yang telah menambahkan nada-nada. Itu adalah sebuah cara juga.

Di Indonesia, saat ini, ada banyak band yang kreatif, yang mencipta banyak lagu. Ada juga beberapa Penggubah Lagu yang jadi langganan bagi para penyanyi yang minta dibuatkan lagu. Bahkan sang Penggubah sering disebut sebagai "The Hits Maker." Sebutlah mereka antara lain: DEWIQ dan MELLY GOESLAW.

Satu hal yang mungkin tidak begitu disadari oleh para Penggubah Lagu, adalah bahwa mereka, ketika menuliskan, mengekspresikan, merekam dan me-rilis kepada publik, saat itulah mereka sedang MEMBUAT SEJARAH. Sejarah mereka sendiri, dan sejarah orang-orang di sekitarnya atau kejadian disekitarnya yang dia tuangkan dalam lagu. Sejarah adalah sesuatu yang tertulis, terekam dengan baik.

Jika anda suka membuat puisi, anda suka nada-nada, anda suka menggabungkan lirik dan nada, anda suka menggabungkan EMOSI ke dalam lirik, nada dan tempo, mungkin anda cocok menjadi Penggubah Lagu. Anda MAU?

1 komentar:

ponco wae mengatakan...

apakah Anda mau?

wooow pertanyaan yang menarik.
kerna saya selain mengarang puisi, saya juga penggubah lagu.
apakah ajakan sobat ini sebagai peluang kedapanku? atau apakah hanya sekedar ajakan untuk maju?
ini linkku silahkan mampir hehehe
http://bantar-angin.blogspot.com