Jumat, 23 Januari 2009

Cita-Cita: Jadi "HISTORY MAKER"

by Y.S. Aji Soedarsono
23 January 2009

JANGAN KELIRU!
Yang saya maksud dengan "HISTORY MAKER" bukanlah "Perekayasa Sejarah" namun orang-orang yang dapat "menuliskan" sejarah karena melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia.

Tulisan saya ini terinspirasi oleh buku Dino Patti Djalal yaitu "HARUS BISA!" yang sangat bagus. Itu adalah buku tentang Kepemimpinan yang sangat bagus yang ditulis orang Indonesia. Namun, kebetulan "waktu"nya yang mendekati kampanye, membuatnya seperti buku yang sedang berkampanye.

Apakah profesi orang-orang yang disebut dengan "History Maker?"

Kembali ke topik kita, "membuat sejarah," bukanlah profesi yang spesifik. Profesinya dapat saja sangat beragam.

Kebetulan, yang diceritakan Dino dalam buku tersebut, adalah profesi seorang Presiden RI. Namun, di dalamnya, ada juga beberapa tokoh lain yang aktif melakukan sesuatu yang kreatif yang mengubah sejarah Global. Itulah proses "Pembuatan Sejarah."

Seorang atlet juga dapat menjadi seorang yang "membuat sejarah." Ada beberapa orang Indonesia yang pernah melakukannya, dan saya yakin di masa depan, masih banyak atlet lain yang mewakili generasinya yang akan "membuat sejarah" juga. Contohnya adalah Rudy Hartono dan Susi Susanti. Mereka adalah orang-orang hebat yang telah membuat sejarah yang manis buat Indonesia.

Demikian pula dengan Ibu Guru Moeslimah, yang telah membuat sejarah dengan mendidik 10+1 anak-anak dari Belitong, yang menyebut mereka dengan istilah "Laskar Pelangi" yang pada akhirnya menjadi sejarah tersendiri dalam dunia Pendidikan, Perbukuan dan Perfilman di Indonesia.

Seorang Titiek Puspa dan Gesang, telah mampu membuat lagu-lagu yang awet dari jaman dulu hingga sekarang. Bahkan Titiek Puspa berhasil membuat ratusan judul lagu. Namun, tidak kalah, Gesang telah membuat catatan sendiri, yaitu bahwa lagunya dari sejak tahun 1930-an hingga 2000-an, menjadi sangat terkenal di Jepang. Hebatnya lagi, orang-orang Jepang itu rajin mengirimkan royaltinya senilai sekitar 25 Juta rupiah tiap tahunnya. HEBAT!

Yang menarik dari para "Pembuat Sejarah" ini adalah bahwa mereka melakukan sesuatu itu di bidang masing-masing, namun dengan kesungguhan hati, ketulusan, kegigihan dan keberanian serta kreativitas. Mareka mempunyai MIMPInya masing-masing, bertindak berdasarkan mimpinya dengan sungguh-sungguh dan akhirnya, dengan izin Tuhan, menjadi orang-orang hebat di bidang masing-masing.

Namun, hati-hatilah, tidak semua "Penulis Sejarah" melakukan sesuatu dengan jujur! Mungkin tergiur oleh ketenaran dan mungkin hadiah yang nilainya besar jika dapat melakukan suatu terobosan dalam bidang ilmu tertentu. Contohnya, ada beberapa peraih hadiah dari lembaga yang terkenal di EROPA, yang dicurigai melakukan tindakan tidak jujur dalam bidang ilmu pengetahuan, untuk sekadar "menjuarai" penghargaan tersebut. Walaupun, ada juga yang jujur dan tulus dalam melakukannya.

Untuk menjadi seorang History Maker yang jujur, membutuhkan mental dan karakter yang baik, pantang menyerah, mempunyai visi yang besar dan bertindak selaras dengan visinya itu, dalam koridor kejujuran.

Indonesia membutuhkan banyak "Pembuat Sejarah." Itu dibutuhkan untuk membesarkan nama negeri ini di dunia Internasional. Anda MINAT?

1 komentar:

catatan salwangga mengatakan...

banyak orang hidup, lalu mati tanpa jejak

karena kakinya tak lagi mampu menjejak

bahkan telah lupa dibagian mana bumi berpijak

begitu mati, namapun lenyap diri

lantas tak tertinggal satu jua karya berarti

mati adalah mati, tanpa kelanjutan.

sejarah adalah masa lalu, tak perlu ada yang tahu

biarlah menjadi perdebatan anak cucu

hhhh.....

begitulah sejarah. lain mulut lain cerita, lain pelaku lain makna.

terlalu sedikit orang (mau terlibat) membentuk sejarah, sebaliknya, beribu orang berebut menjadi tumbal (terbentuk oleh kejadian) bersejarah.