Minggu, 12 Oktober 2008

Cita-Cita: SUTRADARA Iklan Kampanye

by Y.S. Aji Soedarsono
12 Oktober 2008

Bagi anda, para pemuda-pemudi yang mempunyai hobi memotret dan merekam dengan memakai kamera (still atau video) digital, anda mempunyai prospek yang sangat CERAH! Anda dapat saja merancang cita-cita anda untuk menjadi SUTRADARA Video Klip Iklan KAMPANYE politik.

Saat ini, bercita-cita menjadi Sutradara sudah menjadi fenomena. Anda tentu sudah mendengar nama-nama keren seperti HANUNG BRAMANTYO, RIRI RIZA, dan MIRA LESMANA. Memang, mereka bukan Sutradara spesialis IKLAN Kampanye. Namun, pada dasarnya mereka belajar untuk mencintai Film sejak usia muda, dan kemudian mereka belajar sungguh-sungguh untuk menjadi sutradara.

Apakah bisa terkenal karena punya cita-cita menjadi SUTRADARA Iklan Kampanye? Apakah anda nanti bisa membuat sejarah? Berapa besar nilai PROYEKnya?

Jika anda ingin menjadi terkenal karena menjadi SUTRADARA spesialis Iklan Kampanye, maka sekaranglah saatnya. Belum banyak tokoh yang terkenal saat ini. Di mana ada "kekosongan" di situ ada"peluang." Setuju?!

Janganlah kita berfikir bahwa kampanye hanya 5 tahun sekali sehingga peluangnya adalah kecil. Anda harus melihat bahwa di setiap kabupaten/kota ada orang yang berkampanye untuk DIPILIH oleh rakyatnya. Bayangkan, ada ratusan kabupaten/kota yang membutuhkan anda sebagai sutradara, apalagi jika dikalikan dengan jumlah kontestan yang ikut serta dalam pemilihan.

Ini adalah peluang BESAR!

Menurut taksiran saya, untuk tingkat nasional, nilai pembuatan Iklan Kampanye, minimal adalah ratusan juta rupiah, untuk durasi beberapa DETIK saja! Dan nanti jika anda sudah terkenal karena banyak "Jago" yang anda tampilkan "menang," maka nilai proyek anda berikutnya dapat saja meningkat menjadi milyaran rupiah untuk satu kali pembuatan masternya.

Belum lagi kalau nanti harus membuat beberapa iklan yang berbeda untuk satu orang "jago," ini berarti peluang lebih besar lagi. Bukankah menurut ilmu komunikasi harus ada tiga tahapan dalam berkomunikasi? Pertama, Awareness, Knowledge, dan Relevance. Artinya, bisa jadi akan ada tiga macam iklan, untuk satu orang "jago," namun bisa saja, untuk penghematan, seorang "jago" akan membuat sebuah iklan yang relatif panjang, yang dapat mencakup keseluruhannya.

Untuk menjadi seorang sutradara ulung, harus BELAJAR dan MAGANG. Tempat belajar yang paling dekat, adalah di IKJ atau Institut Kesenian Jakarta. Tempat ini sudah melahirkan beberapa orang HEBAT dari berbagai bidang seni, termasuk seni Sinematografi. Yang jelas, jika belajar di sana, anda akan membangun sebuah network/jejaring dengan beberapa tokoh HEBAT yang mungkin saja menjadi pengajar di sana. Jejaring adalah sangat penting dalam dunia film.

Yang jelas, berdasarkan survei, iklan di televisi adalah yang paling MASIF atau berdampak hebat terhadap publik. Jutaan orang menonton pada saat yang bersamaan. Jelas lebih heboh dari iklan KORAN. Yang jelas, koran tidak bisa berbicara sendiri. Kalau klip di Televisi, sang 'jago" dapat berbicara dengan gayanya seperti apapun yang dia ingin CITRA-kan.

Itu berarti lahan pembuatan Iklan Kampanye adalah lahan "baru" yang sangat prospektif. Anda MINAT?

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Secara gue obses pengen jadi sutradara iklan
ya pasti pengen juga bikin iklan kampanye politik
hehhe, tapi belum ada yang nawarin nih
pokoknya iklan, iklan, iklan