Sabtu, 14 Maret 2009

SPECIAL NEED become SPECIAL ONE

by Y.S. Aji Soedarsono
14 March 2009


Apa yang ada dalam benak anda ketika salah satu anak anda diberi "label" oleh calon guru mereka sebagai anak yang "Special Need," yang berkebutuhan khusus? Anda akan bertanya-tanya, mengapa anakku tidak dikatakan sebagai anak "NORMAL?"

Ketika anak kita sering berteriak-teriak sendiri, memukul-mukul tangan ke tembok berulang-ulang, memandang ke jendela terus tanpa bisa disela, memandang terus ke TV walaupun TV sudah dimatikan, apakah kita pikir itu normal?

Memang sebagian besar orang "normal" sering membandingkan ketidakbiasaan itu dan kemudian segera memberikan label tertentu. Apakah anda pernah berpikir, saat mereka remaja, mereka sering bertanya-tanya,"Mengapa orang-orang itu men-cap saya sebagai anak yang SPECIAL NEEDS?"

"Kok, teganya mereka mengatakan begitu, hanya karena aku punya kebiasaan yang berbeda dengan mereka?"

Pada saat yang sama, orang-orang "normal" masih berfokus pada kebutuhan khusus para anak dan remaja ini, dan tidak mau mengalihkan perhatian pada POTENSI apa yang mungkin tersembunyi, yang HEBAT, yang dipunyai oleh si ANAK. Orang-orang "normal" mungkin tidak tahu-menahu bahwa para remaja yang dulu disebut "anak dengan kebutuhan Khusus" kini sering berpikir,"Lihat, aku sudah remaja, aku sudah bisa berbuat ini dan itu.. lihatlah .. aku sekarang sudah bisa JATUH CINTA...Apakah kalian tidak memperhatikan?"

Baru-baru ini, ada seorang remaja, yang bercerita kepada Mentornya,"Pak, kenapa ya.. dulu banyak yang bilang kalo saya ini adalah anak yang berkebutuhan khusus... (special needs).. tapi lihatlah sekarang.. saya sudah punya teman yang anak-anak lain belum bisa seperti itu...saya sekarang berteman dengan SELEBRITIS! Saya khan sekarang sudah berteman dengan seorang ARTIS wanita, malah sudah lebih dari 5 kali saya ketemu langsung...kenapa bisa seperti ini ya PAK?"

Sang Mentor menjawab,"Karena kamu sebenarnya bukan the SPECIAL NEEDS... tapi kamu adalah the SPECIAL ONE.."
Si Remaja tertawa senang...

Remaja pria yang satu ini memang mengidolakan salah seorang ARTIS remaja putri yang punya ciri istimewa.. yaitu bahasa Indonesia-nya yang agak "becyek.." Dalam beberapa pertemuan dengan sang Artis, si Remaja ini memakai bahasa Inggris. Dia memang cakap dalam berbahasa Inggris. Selain itu, dia juga sangat pandai bermain catur.

Dalam event kejuaraan Catur di sekolahnya, dia menjuarai. Dia berlatih khusus catur dengan dibina oleh seorang guru catur yang datang ke rumahnya. Belum lama ini, dia bermain catur dengan sistem Swiss 6 babak, dan menempati posisi 21 dari 110 peserta. Bahkan, dengan bangga dia bercerita bahwa dia dapat menahan remis (draw) seorang Master Nasional. Sama-sama krisis waktu, dengan buah hitam, posisi terdesak, tapi lawannya membuat Blunder, sehingga dia memaksa remis.

Di luar sana, masih banyak anak dan remaja yang diberi label "anak berkebutuhan khusus." Apapun ciri dan kebiasaannya, rasanya tidak selayaknya kalau kita hanya berfokus pada "kekurangan" yang ada. Kita sebagai orang yang merasa "normal" sebaiknya juga mulai berfokus pada POTENSI apa yang mungkin dia punya.

TUHAN pasti memberikan keistimewaan kepada setiap orang, karena DIA adalah MAHA ADIL. Apabila kita sudah mulai dapat berfokus pada POTENSI positif mereka, kita akan dapat membantu mereka mengarahkan kepada BAKAT dan keistimewaan itu, agar kelak, mereka dapat mandiri dan bahkan lebih dari itu, mereka menjadi HEBAT. Jadi, dari seorang the SPECIAL NEEDS menjadi The SPECIAL ONE.

Tidak ada komentar: