Minggu, 24 Mei 2009

Cita-Cita: PETANI Polikultur Organik

by Y.S. Aji Soedarsono
24 May 2009


Dia bukan petani biasa. Lahan pertaniannya ada di Sumatera Utara. Namanya JUNAIDI GINTING. Dia adalah petani yang LUAR BIASA. Dia bukan sekadar petani yang hanya menanam, memupuk dan memanen. Dia melakukan percobaan dalam menanam pohon KAKAO.

Percobaan apa yang dia lakukan?
Hal luar biasa apa lagi yang dia lakukan?

Dia adalah petani PENELITI. Dia membagi lahannya menjadi beberapa bagian yang dia tanami KAKAO dengan cara yang berbeda. Dia mencatat dan mengamati proses yang terjadi dan juga mencatat hasil panennya. Ada yang dipupuk saja tapi tidak dipangkas daunnya. Ada yang dipangkas saja daunnya namun tidak dipupuk, dan beberapa metode lainnya. Ternyata hasilnya, yang dipangkas dan tidak dipupuk lebih banyak dan lebih baik mutunya. Selanjutnya, dia menanam dengan metode yang paling baik jumlah dan mutunya.

Bukan hanya itu, dia juga menanam beberapa pohon yang menyelingi tanaman kakaonya. Antara lain ada pohon Durian yang menaungi dan dapat menghasilkan panen buah. Ada juga tanaman pengusir hama, sehingga hama malas untuk berkunjung di kebunnya. Dia tidak memakai antihama kimia. Dia melakukannya secara organik.

Setelah berhasil, ternyata banyak rekan petani lainnya yang tertarik menerapkan apa yang dia lakukan. Itulah sebabnya, dia kemudian menjadi MENTOR bagi para petani lainnya. Dia berbagi dengan para petani lainnya semua pengalaman yang telah dia lewati.

Karena dia pernah mengalami dan melakukan semua prosesnya sendiri, maka semua yang dia ucapkan sangat diyakini oleh petani lain. Alhasil, hasil KAKAO di desanya meningkat tajam jumlah dan mutunya.

Dengan menerapkan penelitian, yang dalam bahasa Kendali Mutu disebut PDCA, Plan Do Check Action, Junaidi Ginting telah menemukan cara yang paling cocok untuk berkebun KAKAO di desanya. Selain itu dia juga mengembangkan proses yang organik tanpa antihama kimia sehingga lebih aman.

Bagi anda yang berjiwa PETANI dan bercita-cita meningkatkan produksi dan mutu hasil tanaman kita, dapat menirukan apa yang telah Junaidi lakukan. Jika banyak anak muda Indonesia melakukan hal ini, niscaya kita segera dapat menyaingi segala macam buah dan tanaman yang berbau "BANGKOK." Anda MINAT?

Tidak ada komentar: