Sabtu, 15 November 2008

Cita-Cita: Konsultan Politik

by Y.S. Aji Soedarsono
15 November 2008


Dalam 5 bulan ke depan, Indonesia akan melakukan lagi Pemilihan Umum. Sudah selayaknya, seluruh rakyat menyambut gembira. Ini adalah kesempatan untuk menentukan masa depan Indonesia, setidaknya 5 tahun ke depan.

Tentu saja, yang paling berdebar-debar, adalah para politisi, baik yang ingin menjadi anggota Legislatif, terlebih lagi yang ingin menjadi pemimpin Eksekutif (baca: Presiden).

Di luar mereka, ada juga yang sedang bersiap dan mungkin sudah aktif membantu para calon Legislatif dan calon Eksekutif. Mereka adalah para KONSULTAN POLITIK tingkat nasional. Dalam cakupan yang lebih kecil, mereka sebagian sudah berkiprah di tingkat Provinsi, Kabupaten, Kota, dan mungkin ada yang lebih kecil, Kecamatan dan Kelurahan. Ini adalah merupakan peluang untuk mengatasi pengangguran di masa penuh tantangan ini.

Bagaimana peluangnya ke depan?
Berapa bayaran "proyek" konsultasinya?

Latar belakang bagi yang punya cita-cita menjadi Konsultan Politik ada berbagai macam. Ada yang berlatar belakang kuliah Komunikasi Politik, Marketing, Market Research, atau juga ahli matematika statistika.

Bagaimana bayarannya?
Menurut seorang praktisi yang mempunyai latar belakang Komunikasi Politik, untuk ukuran yang sedang-sedang saja, untuk masa 4 bulan, tarifnya adalah 40 Milyar rupiah. Itu sebenarnya tergantung pada siapa yang diajukan dan di daerah mana.

Senjata utama para konsultan ini adalah survei yang dilakukan oleh para surveyor yang dibayar oleh si konsultan. Para surveyor mencari sampel data dengan menanyai masyarakat tentang calon yang sedang diusulkan. Ini adalah pekerjaan statistik. Dan, metode ini pun sudah sangat sering dilakukan oleh para praktisi Market Research, hanya yang diamati saja yang berbeda.

Idealnya, para konsultan ini menyajikan data yang benar untuk dilaporkan kepada si penyewa jasa. Kemudian, berdasarkan data, diajukan pula proposal bagaimana untuk memenangkan pemilihan. Makin sulit tantangannya, makin besar tarif untuk memenangkannya. Hal itu juga dapat termasuk biaya konsultasi pembuatan isi konsep iklan politik. Setelah konsep jelas, maka akan "dilempar" ke produser iklannya, apakah berupa video klip, narasi untuk iklan radio, baliho, atau juga poster untuk ditempel di dinding-dinding pagar yang tak bertuan.

Demikian luasnya cakupan itu membuat bisnis konsultasi politik dapat menjadi mesin untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Apalagi Indonesia mempunyai 30-an partai yang ikut serta dalam pemilu.

Apakah anda mempunyai cita-cita menjadi Konsultan Politik?

Tidak ada komentar: