Jumat, 21 November 2008

Cita-Cita: Perancang BUSANA

by Y.S. Aji Soedarsono
21 November 2008

Apa jadinya manusia di bumi ini jika tanpa selembar atau beberapa lembar daun untuk menutupi tubuhnya, pada awalnya dahulu? Mungkin dedaunan adalah rancangan busana yang pertama kali hadir bagi manusia. Tapi, jelas bukan yang terakhir. Artinya masih banyak bahan dasar, proses, corak dan genre yang dapat dipakai sebagai pembeda dalam membuat rancangan busana, baik bagi pria maupun wanita.

Kalau MILAN jadi salah satu kota mode dunia, bukan berarti tempat lain tidak ada nilai dalam soal perancangan busana. Kota-kota di Indonesia yang mempunyai latar etnik yang beragam juga dapat menawarkan suatu rancangan yang berbeda.

Apakah pernah terlintas dalam benak anda untuk punya cita-cita menjadi Perancang BUSANA? Menjadi perancang busana adalah menjadi seseorang yang BERBEDA! Berbeda karena memang harus berbeda untuk dapat disebut KREATIF dan karyanya diterima oleh masyarakat.

Bagaimana prospeknya?
Di mana belajarnya?
Apa saja genre-nya?

Prospeknya sangat CERAH! Asalkan, para perancang mempunyai bakat dan hasrat yang sama besarnya untuk KREATIF. Pasarnya tetap besar. Tidak harus diekpor. Untuk kebutuhan dalam negeri saja asalkan dikelola dengan baik, dirancang dengan kreatif, dipasarkan dan dikemas dengan menarik, dapat meraup untung.

Pernah dengar wisatawan Indonesia yang pergi ke Malaysia dan memborong baju yang berasal dari Indonesia? Kalau belum pernah, maka sekarang sudah pernah (membacanya)!

Untuk belajar menjadi perancang busana banyak caranya. Ada sekolah yang menawarkan keahlian dan sekaligus gelar. Ada yang menawarkan kreativitas tanpa gelar. Ada banyak tersebar di Jakarta, Surabaya dan Bali.

Jakarta menjadi pilihan lahan bagi para Perancang Busana karena banyak yang menawarkan jasa perancangan kepada selebritis dan VIP, yang mempunyai anggaran yang lumayan banyak. Itulah sebabnya banyak juga sekolah mode dan perancangan yang hadir di sana. Surabaya juga tidak kalah, karena merupakan kota terbesar kedua di Indonesia. Ada beberapa sekolah perancangan busana dan fashion di sana. Bali tentu tidak mau kalah karena mereka selalu dapat menawarkan sesuatu yang memang khas Bali dan sangat kreatif. Setidaknya ada tempat magang bagi para calon perancang busana untuk belajar kepada Perancang Busana yang telah mapan.

Aliran rancangan busana juga macam-macam. Ala Eropa dengan 4 musimnya, ala Oriental, ala Afrika (corak warna-warni yang ternyata banyak diborong), ala Nusantara (etnik termasuk batik) dan lain-lain. Bahkan, di Indonesia sudah mulai dikenal sebagai tempat Perancang Busana Muslimah yang luar biasa. Perhatikan: Ada kerudung "Mbak TUTUT", ada kerudung Profesional, kerudung Gaul, dll. Belum lagi yang menawarkan rancangan yang kontemporer, yang benar-benar beda. Itu semua belum termasuk para perancang Kaos (T-Shirt) Gaul, yang akan dibahas pada artikel yang terpisah.

Pendek kata, bagi anda yang punya bakat seni lukis, senirupa dan mempunyai cita-cita dan HASRAT yang DAHSYAT untuk menjadi Perancang Busana, dunia masih terbuka sangat luas. Anda MINAT?

1 komentar:

NUE mengatakan...

minaaaaat sekali saya...