Sabtu, 12 Juli 2008

KANGEN BAND: Konsep Pengusaha MIKRE

KANGEN BAND adalah sebuah kisah SUKSES!
Band asal Lampung ini telah memutarbalikkan teori-teori lama, yang hampir pasti, yaitu kalau ingin meraih sukses (success) dalam dunia musik Indonesia, harus melalui LABEL yang BESAR. Atau setidaknya harus punya "Mentor" penyanyi atau band yang sudah Ngetop dan harus punya TAMPANG cakep.

Konsep, atau lebih tepat, apa yang dijalani (bukan sekadar konsep) oleh KANGEN BAND adalah bahwa mereka merangkak dari bawah, sangat bawah sekali. Mereka dengan modal EKSPRESI yaitu dengan lagu-lagu mereka sendiri yang mungkin BERBEDA dengan yang lain. Padahal menurut pakar Marketing, justru yang BERBEDA yang membuat sesuatu di zaman ini Sukses. Jadi modal mereka yang utama bukan UANG dan bukan CHANNEL yang punya akses langsung dengan industri musik yang ada.

Tapi, yang PASTI, mereka punya cita-cita bahwa musik mereka akan diterima oleh masyarakat. Bukti sudah ada! Banyak yang suka dengan musik mereka. Kendati mendapat beberapa komentar yang miring tentang diri mereka, tapi, menurut pengamatan saya, masih LEBIH BANYAK yang membela mereka.

Yang membela mereka adalah mereka yang suka dengan persaingan POSITIF, yang percaya dengan KEAJAIBAN, yang percaya dengan USAHA KERAS untuk SUKSES, dan mungkin juga yang percaya dengan BEDA untuk SUKSES.

Di sinilah konsep MIKRE (Mikro-Kreatif) berlangsung. Mikro, artinya berangkat dari modal kecil saja. Tidak harus dengan modal puluhan juta. Kreatif, artinya menciptakan suatu yang belum pernah ada, yang BEDA. Dengan membuat lagu-lagu yang merupakan ekspresi mereka, yang tidak harus mencontek penyanyi tetangga, kemudian yang mereka lakukan adalah MEREKAM. Merekam adalah proses pendokumentasian. Di samping itu dengan merekam disertai niat untuk membuat kaset/CD DEMO mereka mencantumkan "tanda tangan" mereka, sehingga tidak sembarang orang boleh mengakui lagu itu. Ini jelas berbeda dengan proses ngetopnya lagu "Geby/Jauh" yang tidak mempunyai "tanda tangan" sehingga banyak orang mengaku-aku sebagai pemiliknya.

Akhirnya proses MIKRE berbuah sebagaimana seharusnya. Dengan Kreativitas, mereka menarik perhatian para PEMODAL. Orang-orang industri bukan saja "melirik" tapi bahkan "melotot" untuk dapat ber-sinergi dengan mereka. Mengapa?

Karena BEDA dan ternyata sudah terbukti DITERIMA masyarakat. Dalam konteks Siklus hidup sebuah industri/produk, masih dalam tahap menanjak, belum jenuh. Sehingga masih layak untuk dikembangkan.

Dalam konteks CITA-CITA, barang siapa yang mempunyai dan percaya bahwa sesuatu yang diyakini serta dilakoni dengan sungguh-sungguh, 99,99 % akan tercapai. Ini sesuai dengan konsep spiritual "Nasib dapat diubah dan Tuhan akan mengabulkan."

Cita-cita memang harus DIYAKINI dan DILAKONI. Ditambah dengan DOA, maka CITA-CITA akan tercapai.

Tidak ada komentar: