Selasa, 24 Juni 2008

Sentuhan Sang IDOLA

Pada tahun 1960-an, di Amerika Serikat, ada sekelompok anak-anak SD yang berkesempatan untuk bertemu dengan Presiden mereka, John Kennedy. Pada kesempatan itu, para siswa cilik itu akhirnya berkesempatan untuk bersalaman dengan Sang Presiden. Salah satu dari sekian banyak siswa itu bernama Bill Clinton. Konon, kabarnya, si Bill kecil, dalam hatinya, ketika bersalaman, berkata,"Kalau aku besar nanti, aku ingin seperti kamu."

Berpuluh tahun kemudian, pada tahun 1992, Bill Clinton terpilih menjadi Presiden AS, pada usia 43 tahun. Apakah peristiwa tersebut merupakan kebetulan?

Mungkin saja demikian. Namun, kembali ke zaman si Bill kecil bersekolah, dia bukan sekadar omong kosong. Dia mengarahkan dirinya untuk dapat mencapai cita-citanya. Dia aktif dalam kegiatan organisasi. Sebelum menjadi presiden, Bill Clinton pernah menjadi Gubernur di sebuah Negara bagian. Jadi, dia memang FOKUS, mengarahkan dirinya untuk menjadi Presiden. Dia berlatih terus sebelum menjadi Presiden.

Apakah ini akibat dari Sentuhan Sang IDOLA ketika tahun 60-an itu?

Bersalaman dengan orang terkenal atau bahkan hanya menyentuh bajunya, merupakan pengalaman yang tidak dapat kita lupakan seumur hidup. Siapapun kita, kita akan terpancing untuk terus bercerita kepada teman, saudara dan kerabat kita bahwa kita pernah menyentuh "baju orang terkenal."

Ada semacam efek listrik ketika kita bersalaman dengan Sang Idola. Dan, bukan tidak mungkin memang ada pertukaran elektron saat kita bersalaman. Sangat mirip dengan saat kita bersalaman dengan seseorang yang sudah lama menjadi "dambaan hati" kita. Pasti ada efek "kesetrum!"

Itu, baru dari segi listrik. Belum lagi kalau kita tinjau dari segi AURA. Menurut beberapa buku tentang AURA. Seseorang yang berdekatan dan mempunyai AURA yang sama-sama positif, maka akan timbul AURA yang lebih besar, yang melingkupi kedua orang itu secara bersamaan. Saya menduga ini adalah semacam efek induksi atau magnetik. Yaitu munculnya semacam garis-garis medan di sekeliling tubuh kita.

Saya jadi teringat di tahun 1988. Waktu itu jurusan Mesin FTUI, khususnya bagi mahasiswanya, mendapat mandat untuk menggelar "Simposium Nasional Mahasiswa Mesin Se-Indonesia." Dari rangkaian acara yang ada selama beberapa hari penyelenggaraan, ada acara di mana panitia mengundang Menteri Pendidikan, Pak Fuad Hasan, untuk menjadi pembicara. Nah, pada saat itu teman-teman panitia memberikan mandat kepada saya untuk menjadi Moderator!

Pada hari-H, Pak Fuad Hasan datang dan berbicara di depan para delegasi Mahasiswa Mesin Se-Indonesia. Saat itu, sesuai rencana, saya yang menjadi moderator. Acara berjalan lancar.

Ada yang menarik. Pak Fuad memberikan tebak-tebakan. Soal yang diberikannya: "Kata TEKNIK itu berasal dari kata apa?"

Tidak ada mahasiswa yang menjawab. Saya juga terbungkam. Dengan sigap Pak Fuad memberikan jawabannya,"Kata TEKNIK adalah berasal dari kata TEKNOS!"
Para mahasiswa tersenyum kecut! Kalah 1-0.

Di samping itu, Pak Fuad juga menyebutkan pentingnya dua hal: RESERVOIR dan REPERTOIR. Bahwa sebagai mahasiswa harus belajar untuk memperbanyak ilmu untuk disimpan (reservoir) dan juga meluaskan wawasan keilmuan (repertoir). Karena saat itu Pak Fuad tidak yakin bahwa saya dapat menulis dengan benar dua istilah itu, maka dia dengan segera menuliskan dua kata tadi di buku agenda kerja yang selalu saya bawa ketika menjadi moderator. Dia tuliskan dua kata di situ. Sampai sekarang tulisannya masih saya simpan, beberapa waktu lalu sempat saya buka kembali (walau beliau tidak membubuhkan tanda tangan di sana). Tak apalah, saya yakin itu asli tulisannya kok!

Jadi, kesimpulan kita, ada sesuatu yang terjadi dalam diri kita ketika kita bertemu dengan orang yang sudah terkenal dan lebih lagi kalau orang itu adalah IDOLA kita. Ada SEMANGAT dan ada PENCERAHAN dalam diri kita. Ada MEMORI yang tidak pernah lenyap. Apalagi kalau kita sempat BERSALAMAN atau MENYENTUHnya. Bukan sekadar sebuah FOTO tentang dia dan kita, tapi juga merupakan VIDEO dalam memori kita. Terus terjaga dan sewaktu-waktu dapat kita panggil kembali untuk menyemangati diri kita!
So, change your life! Touch your IDOL!

Tidak ada komentar: