Minggu, 01 Juni 2008

Entrepreneur MIKRE!

Akhir bulan Mei 2008 ini, saya menyempatkan pergi ke Bandung untuk acara keluarga. Kebetulan acaranya akhir pekan, sehingga sangat asyik untuk mengenali Bandung yang katanya sangat sibuk di akhir pekan. Dan itulah yang menjadi kenyataan.

Namun, bukan itu topik kita kali ini. Kali ini kita akan membahas tentang entrepreneur. Tulisan ini khusus ditujukan kepada para calon entrepreneur.

Sang tuan rumah, salah satu dari sepupu jauh saya, sempat memperkenalkan beberapa orang yang ternyata membuka mata kami, bahwa salah satu bisnis di Bandung yang mulai naik daun bahkan hingga merambah ke negeri jiran Malaysia, adalah bisnis "kecil" yang kerap disebut dengan bisnis Mikro. Mungkin orang akan meremehkan si Mikro ini, walaupun ternyata bisnis ini dapat juga mendunia, setidaknya sampai ke negeri jiran tadi.

Diceritakan bahwa pada akhir pekan, banyak pengusaha dari Malaysia yang datang berkunjung ke Bandung, menginap di hotel-hotel sekitar Gazebo. Mereka melakukan transaksi bisnis langsung di sana, tanpa harus memakai perantara. Hal ini tentu dapat memangkas biaya perantara. Kata narasumber kami, orang-orang Malaysia sudah mulai membicarakan dengan antusias tentang kota Bandung. Sementara, orang-orang kita, sangat antusias membicarakan kota Singa, Singapura. Ironis?

Bahkan disebutkan bahwa ada cukup banyak anak muda Malaysia yang kuliah kedokteran di Bandung. Bukankah Bandung hanya 1 jam perjalanan dengan pesawat "AA" yang terbang langsung dari sana dengan harga cukup murah?

Kebetulan sepupu saya adalah seorang bankir, jadi pembicaraan menjadi hangat, karena rupanya bank di tempat dia bekerja juga sedang giat-giatnya menyalurkan kredit bagi usaha Mikro. Apa artinya? Artinya siapapun yang mengaku pengusaha Mikro yang "memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku" maka akan dipermudah untuk mendapatkan kredit.

Saya jadi teringat, beberapa minggu yang lalu, seseorang yang mengaku mahasiswi, bertanya kepada saya ke mana kalau ingin mendapatkan modal usaha, karena dia sangat ingin menjadi pengusaha sambil kuliah. Yah, sayang waktu itu saya tidak tahu jawabannya, sehingga saya hanya menyarankannya untuk coba mengikuti beberapa seminar bagi calon pengusaha yang biasanya sering dilakukan oleh pelaku bisnis yang ingin berbagi, atau memberikan mentoring.

Akhirnya, saya ikut menimpali,"Kalau bisa jangan cuma fokus ke pengusaha Mikro, tapi juga bagi pengusaha MIKRE!"

Saat itu, semua mata melotot ke arah saya dengan wajah penuh tanda tanya,"MIKRE itu apa ya..?"

Saya jawab,"Usaha MIKRE itu artinya usaha MIKRO-KREATIF!"

Semua mata masih memandang lurus ke arah saya,"Istilah dari mana itu pak?"

"Itu istilah saya, dan baru saja saya temukan di sini.." jawab saya sambil tersenyum.

Saya menjelaskan bahwa, kalau kita ingin mengatasi pengangguran yang telah mencapai 10 juta orang, janganlah kita mengandalkan orang lain untuk melakukan investasi ke Indonesia. Itu adalah suatu hal yang mustahil. Yang lebih mungkin adalah melakukan usaha dari kecil (mikro) namun yang KREATIF sehingga mempunyai perbedaan yang NYATA dan UNIK sehingga semua orang akan berlomba menjadi partner usaha dan menanam sebagian modalnya, dan itu tidak harus dari luar negeri.

Jadi jangan hanya fokus kepada kata "mikro" yang menjadi kurang greget karena telah telanjur sering diucapkan orang. Tapi, juga digabung dengan kata "KREATIF" sehingga lebih menambah semangat KREATIF bagi orang yang mengucapkannya. Bukankah sebuah kata dapat mempengaruhi tindakan kita, jika sering kita katakan dengan sungguh-sungguh?

Nah, anda para calon entrepreneur, apakah sekarang anda ingin memulai menjadi seorang ENTREPRENEUR MIKRO-KREATIF?"

Tidak ada komentar: